Meninjau 7 Kerangka Sudut Pandang Pemerintah yang Salah

Ilustrasi TNI bersama rakyat
Sumber :
  • vstory

VIVA - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menuturkan kontrak pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dibatalkan. Dahnil meluruskan bahwa kontak tersebut dibatalkan bukan ditunda.

"(Kontrak pembelian Mirage 2000-5) iya sementara ini kita batalkan ya, kontrak itu tidak efektif gitu," kata Dahnil dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (10/2/2024) malam.

Tim pemenangan 02 cukup menurunkan suhu perang pilpres, apalagi di saat ujungnya masa kampanye, Connie Rahakundini terus menyerang Roslan Roeslani ketua tim pemenangan 02, namun dibalas dengan suhu rendah, kepala dingin. Sebagai mantan diplomat ambassador. Bukan hanya Rosan Roeslani yang menurunkan suhunya. Bahkan manuver TNI pun meredam suhunya.

Ada 7 kerangka sudut pandang yang salah.

1. Pemerintah memandang masalah tekanan internasional terkait hilirisasi. Di sini mulai terlihat salah. Tekanan internasional tidak melihat hilirisasi, namun sebagai perang hegemoni moneter.

Amerika merasakan tekanan sangat luar biasa bahkan sampai bisa mengancam credit rating AS turun.

Artinya ancaman kepada hegemoni moneter dunia USD. Ancaman apakah yang dilihat AS? Gara-gara "hilirisasi" Yang dijadikan sebagai modus shadow banking china, maka BRICS berhasil mengumpulkan 10 negara-negara termasuk Russia, China, India, Iran, Saudi Arabia, UAE, Mesir Africa selatan, Argentina, Brazil. Skala ekonomi perdagangan mereka bisa mengimbangi perdagangan negara-negara maju dunia OECD. Bagi Amerika mereka sigap langsung mengantisipasi tanggal 7 Oktober 2023 yaitu 3 bulan sebelum ekspansi BRICS tersebut.

Supaya hegemoni moneter dunia dipertahankan. Langsung langkah-langkah perang shadow banking China dilakukan bahkan sejak 1 Agustus 2023.

a. Menteri Pertahanan China menghilang
b. Raksasa properti China terbesar nomor 1&2 yaitu Evergrande dan country garden bangkrut
c. Menteri koordinator Maritim RI ad interim
d. Saat serangan di Gaza, sekonyong-konyong perang Ukraina dipindahkan ke Timur Tengah, Gaza, Yaman, Iran, Iraq, Syria. Ini perang lawan hegemoni moneter dunia. Bukan hilirisasi. Uang siapa yang digelontorkan $72 billions ke ukraina, dan kemudian ke Israel? Tentunya uang oligarki Russia.

2. Presiden memandang untuk perlu langkah mempertahankan "hilirisasi ". Padahal langkah AS adalah perang Teluk di Timur Tengah. Sedangkan perang moneter di RI dibatasi koridor perang moneter.

a. Mereka take down biang kerok utang BUMN, termasuk kepada Toyota, Daihatsu, Honda, sebagai principal group Astra, Saratoga, Adaro, Merdeka Cooper, Tower bersama. Selama mereka adalah perusahaan TBK ya artinya mereka memiliki eksposur terhadap peran pihak luar. Kenapa kok Toyota Japan tersangkut urusan shadow banking China? Pada saat principal tidak mengendalikan partner lokal nya, itu bagian dari tanggung jawab principal. Ibarat lokomotifnya macet, maka gerbongnya pun macet. Buktinya Kapolri telah memblokir 1200 rekeningnya judi online. Demi hegemoni moneter dunia, perang menyangkut banyak korban.

b. Presiden merangkul konsolidasi Koalisi besar untuk defensif melindungi dari ancaman "hilirisasi". Padahal Otoritas internasional sedang mengerahkan pasukan Sekutu NATO dalam perang Teluk di Timur Tengah.

3. Alhasil reaksi presiden dan menlu RI untuk menuntut Israel menghentikan perang, ini salah paham. Sudah tahu inisiatif pasukan Sekutu NATO menghancurkan negara-negara Teluk, demi menghantam ekspansi BRICS. Taruhan mereka adalah hegemoni moneter dunia. Sedangkan RI melihat taruhan "hilirisasi". Artinya RI salah paham mengasumsikan bahwa rezim Apartheid Israel akan runtuh dan Palestina balik kembali menguasai? Kan bukan itu masalahnya Sekutu NATO

4. Kenapa kok manuver RI dipandang sebelah mata oleh pasukan Sekutu? Iyalah dari awal batas koridor perang di RI adalah perang lawan shadow banking China. Dengan demikian, bilamana Joko Widodo keras kepala seperti trenggiling melindungi dirinya, bagaimana caranya menimbang taruhan pasukan Sekutu NATO dalam perang Teluk, dibandingkan dengan " hilirisasi"? Manuver RI bisa dijepit lewat Toyota, Daihatsu, Honda, dan seterusnya, lewat perang moneter, ujungnya kepada risikonya BUMN bangkrut, bailout utang BUMN, seterusnya devaluasi rupiah. Dalam perang moneter, Otoritas moneter dunia selaku bandar selalu menang. Setiap manuver melangkahi system bank sentral, otomatis dipenati dengan devaluasi, yang persis minum poison.

5. Saat Joko Widodo sebagai manuver trenggiling tersebut malah mempertaruhkan all out termasuk keluarganya, anak-anaknya. Jelas ini seperti menjepit dirinya persis trenggiling.

6. Lewat "penegah" Tokoh-tokoh besar seperti Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Sri Mulyani, Joko Widodo mohon bantuan untuk "menengahi" dalam kontestasi Joko Widodo vs. Megawati maksudnya adalah supaya dalam ancaman jepitan moneter RI. Ingat risikonya cicilan utang BUMN melipat duakan beban cicilan ULN yang sudah setinggi leher.

7. Langkah manuver lewat Sri Mulyani ketemu Megawati, dan Sri Sultan Hamengkubuwono X menengahi lawan Megawati ini dianggap bijaksana.

Kehendak otoritas moneter internasional, tetap fokus pada hegemoni moneter dunia. Bukan ingin jepit siapapun, baik 03, maupun 02, atau yang lain. Prinsipnya ya moderat dan rekonsiliasi. Turut pada undang-undang WB dan IMF tahun 1954. Kan dari 1963, tahun 1998 ya undang-undang ini menjadi patokan kedaulatan moneter internasional.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.