Argentina Batal Bergabung dengan BRICS, Tapi Condong ke AS dan Israel

Presiden terpilih Argentina Javier Milei bersama kekasihnya Fatima Florezi (Foto/Antara)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Usai Javier Milei terpilih menjadi presiden baru, Milei tak tertarik dengan blok ekonomi negara berkembang BRICS dan cenderung condong pada Amerika Serikat dan Israel.

Sejauh ini BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Argentina termasuk di antara enam negara yang diundang untuk menjadi anggota baru BRICS pada pertemuan yang digelar di Afrika Selatan Agustus lalu.

Namun, Argentina memutuskan batal bergabung dengan BRICS. Diana Mondino, ekonom yang kemungkinan besar menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan Milei, menyatakan Argentina saat ini tidak akan menjadi bagian dari BRICS.

Hegemoni USD

Sebelumnya perang Rusia Ukraina itu adalah demi hegemoni USD di seluruh dunia, disebut Wolfowitz doctrine. Bahwa seluruh dunia dijaga oleh Angkatan bersenjatanya AS.

Maka NATO terus menekan Rusia dengan merangkul negara-negara eks Soviet. Putin marah, menyerbu Crimea dan kemudian Ukraina.

Saat kemudian pada bulan Agustus 2023 terjadi meeting BRICS di Afrika Selatan di mana negara-negara Brazil, Russia, India, China, dan Afrika Selatan bertambah anggota di antaranya Ethiopia, Iran, Egypt, Argentina, Saudia Arab, UAE, maka kemudian, Indonesia berhasil memperingatkan AS adanya gerakan BRICS khalifa, di mana negara-negara Islam bersatu dengan komunis China dan Rusia.

Akibatnya AS memindahkan perang Ukraina ke Gaza. Gara gara Hamas menyerang tanggal 7 Oktober 2023.

Sekali lagi demi mencegah BRICS, dengan menjelaskan ancaman AS kepada negara-negara Islam, dan akibatnya Saudia Arab dan negara-negara OKI memihak Israel dalam perang Gaza. Di satu pihak Gaza dibumihanguskan, namun sebaliknya Islam Indonesia dianakemaskan. Negara-negara OKI paham arah tersebut.

Argentina batal masuk BRICS, gara-gara Pilpres disana dimenangkan pro AS. Pakistan pun batal menjalin hubungan dengan minyak Rusia setelah perdana menteri Imran Khan dijatuhkan.

Bagaimana dengan Indonesia?

Terakhir misi perdamaian OKI dibawa ke Joe Biden AS, dan selanjutnya misi Joko Widodo diharapkan bisa merehabilitasi G20 dengan merangkul Putin. Untuk itu Joko Widodo diberikan senjata mutakhir lewat armada laut terkuat nomor 4 setelah AS, China, Rusia. Sekali ini Indonesia berhasil meraih prestasi power di percaturan pergaulan internasional.

Keberhasilan Joko Widodo dalam menyikapi perdamaian Rusia di Ukraina berhasil menarik simpati Putin. Ini berkat keberanian Menteri Pertahanan Prabowo yang kukuh meminta DMZ zona demiliterisasi di Donbas demi merangkul Putin supaya masuk NATO sebagai single majority power dunia.

 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.