Jokowi Sebut Investor Asing Belum Ada yang Masuk ke IKN, Mengapa?

Pembangunan IKN
Sumber :
  • vstory

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa belum ada satu pun realisasi investasi asing di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga saat ini.

Meski demikian, Jokowi yakin investor asing akan masuk ke IKN dalam waktu dekat, mengingat tingginya minat investor asing tersebut, yang tercermin dari banyaknya letter of intent (LOI) yang masuk terkait investasi di IKN.

Maiden mother

Dalam istilah bisnis ada yang disebut maiden mother, atau ibu yang menyusui. Dalam kisah IKN, harus ada satu investor asing yang menyusui. Tanpa itu, maka bayi IKN tidak akan berhasil.

Tugas maiden mother tersebut adalah oleh Menko Marinves untuk memberikan konsesi khusus, itu merupakan mahar, dalam dunia pernikahan disebut uang susu.

Joko Widodo rupanya kehilangan tokoh-tokoh kunci dalam menyusun investor maiden mother tersebut.

Seharusnya dalam pergaulan investor dunia semacam kelas Masayoshi Son, atau Tony Blair, kira kira begini.

Apakah yang diincar oleh investor maiden mother, atau angel investor? Misalnya, yang menarik mereka adalah konsesi ruislag gedung-gedung pemerintah di Jakarta.

Misalnya, gedung RRI, itu tepat di Jalan Medan Merdeka Barat nomor satu. Tentunya konsesi ruislag tersebut bila diminta untuk ditukar, mungkin investor asing bisa masuk. Toh itu hanya satu dua yang sebagai maiden mother.

Contoh lainnya, misal lapangan terbang Pondok Cabe. Tentunya lapangan terbang tersebut yang biasa untuk TNI, dan pesawat jet pribadi, bisa ditukar dengan lapangan terbang khusus pesawat jet pribadi di IKN.

Jadi pemerintah perlu berpikir lateral. Ibarat kata, menikahkan gadis di IKN dengan imbalan perusahaan mertua di Jakarta dijadikan umpan.

Keberhasilan Joko Widodo dalam menarik investor asing tersebut disinyalir maknanya bahwa pemerintah selama ini menjalankan praktik vested interest, atau conflict interest kepada partner lokal. Ibarat candu tanpa kecanduan tersebut, maka pemerintah tidak bisa bekerja normal standar.

Pertama penunjukan CEO Sinarmasland Donny Rahajoe pun mencerminkan ketidak-normalan praktik peng-peng pengusaha penguasa. Artinya investor asing tersebut di IKN dipaksa untuk join partner dengan Sinarmasland.

Proyek-proyek seperti kereta cepat Jakarta Surabaya, atau investor di Pulau Rempang, misalnya disinyalir mengandung vested interest. Sehingga praktik praktik khusus tersebut disinyalir tidak bisa berjalan normal standar.

 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.