Merdeka Belajar Bawa Gaya Baru Pendidikan
- vstory
VIVA - Penyelenggaran pendidikan menjadi sektor yang tak pernah lepas dari perhatian, sektor strategis yang merupakan bagian langsung dari proses penyelenggaraan negara ini sudah barang tentu menjadi hal yang terus difokuskan terselenggaranya. Sebab, kita mungkin sama-sama mengetahui bahwa sektor pendidikan ini adalah lahan yang bukan hanya bergerak pada hadirnya pendidikan itu sendiri, lebih dari itu pendidikan yang ada bakal mampu maksimal menemui implikasinya.
Kita sepakat bahwa pendidikan yang ada bukan hanya sekadar ada dan muncul di kehidupan sehari-hari saja, namun lebih kepada melalui pendidikan, perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia terus berlangsung dan berkelanjutan. Pendidikan tidak hanya menjadi sarana tapi juga laboratorium yang memadai bagi tumbuh kembang pikiran serta moralitas peserta didiknya.
Saking pentingnya pendidikan, urusan pendidikan dan usaha untuk melakukan keterbaikan warga negara ini menjadi salah satu tujuan besar yang hendak digapai oleh negara itu sendiri. Bahwa apa yang akrab di masing - masing kita kenal tentang upaya mencerdaskan kehidupan bangsa adalah gagasan besar yang hendak dituju melalui pendidikan itu sendiri. Selain itu, tren kehidupan yang semakin modern juga memunculkan konsep yang semakin mendalam yaitu melalui pendidikanlah, kebudayaan baik dan pembangunan moralitas sumber daya harus mesti kita dilakukan.
Semakin baiknya pendidikan seseorang, di atas kertas tentu akan semakin baik juga kualitas moral dan kehidupannya, semakin luasnya pendidikan ini bisa diraih, maka semakin luas juga kesempatan warga masyarakat dalam memperbaiki kehidupannya.
Kebijakan Harus Tepat Sasaran
Menemui hal tersebut, pendidikan sudah barang tentu harus diimbangi dengan berbagai kebijakan yang juga mengerucut secara pasti pada esensi pendidikan itu sendiri. Kebijakan yang dalam hal ini diluncurkan baik dari lembaga, kementerian atau pihak satuan pendidikan itu sendiri harus bersatu padu dalam rangka menggapai pendidikan yang mengandung nilai-nilai revitalisasi.
Kemudian dengan hal ini, pendidikan yang ada akan menuju pada kultur yang berfokus pada kualitas yang dihasilkan, tak berhenti sampai di sini, kualitas ini juga boleh jadi harus merata ke semua lahan pendidikan tak boleh terhambat oleh ruang dan waktu, hal ini mungkin tak mudah, tapi kemerataan kualitas pendidikan adalah konsekuensi yang ditempuh jika ingin melihat pendidikan optimal pada penyelenggaraannya.
Sebab kita semua juga menyadari, misalnya dengan hanya berfokus pada regional tertentu saja, pendidikan akan baik namun meninggalkan jejak yang bakal sukar di urai, kesenjangan yang dihasilkan antar satu dengan lainnya akan menurunkan atmosfer pencerdasan kehidupan bangsa yang pada pokoknya hendak di capai. Pendidikan mungkin berjalan dengan baik dengan ini, tapi sekali lagi tujuan besar yang ada malah akan jauh dari pandang harap kita bersama.
Maka dari itu, kebijakan yang ada harusnya tepat sasaran dalam menemui implementasinya. Kebijakan dan setiap program yang dicetuskan demi mendapati penyelenggaraan pendidikan yang sarat akan konstruksi perbaikan ini harus mampu sampai pada tangan - tangan yang memang membutuhkan. Mendalami hal ini mungkin bisa juga dikatakan bahwa di setiap wilayah dan gugusan satuan pendidikan di seluruh Indonesia bisa saja tidak sama implementasi satu program dengan lainnya, namun adalah justru menyesuaikan setiap kebutuhan dan kapasitasnya masing-masing.
Merdeka Belajar Bawa Gaya Baru
Merdeka belajar sebagai terobosan baru muncul mencoba menjawab setiap kompleksitas pendidikan yang ada. Dimulai dengan terobosan baru di awal peluncurannya dengan mengubah mekanisme ujian nasional menjadi assasmen, penyederhanaan rancangan penyelenggaraan pendidikan (RPP) dan jilid-jilid episode selanjutnya seperti guru penggerak, organisasi penggerak, perluasan pengangkatan PPPK guru, pembiayaan beasiswa pendidikan dan program lainnya menjadi mozaik yang melengkapi satu sama lainnya.
Tujuan utamanya adalah memerdekakan proses penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, bahwa yang harus kita pahami melalui pendidikan yang berlangsung ini perlu adanya keselarasan antara persiapan, penyelenggaraan, dan evaluasi pendidikan diberikan betul kebutuhannya di setiap satuan pendidikan yang menyelenggarakan. Tugas para pendidik juga misalnya dengan penyederhanaan RPP ini bisa semakin ringan, mereka tak lagi dibebani oleh banyaknya RPP yang harus di susun sebelum pendidikan itu dilangsungkan. Kerja mengajar mereka pun bakal semakin fokus.
Dalam mengembangkan kualitas dan kapasitas pendidik, guru-guru kita juga semakin banyak disediakan instrumen yang mendukung penuh peningkatan kapasitas mereka, pengadaan guru penggerak yang menjadi tempat bagi guru mengasah skill dan kompetensi yang menunjang tugas mengajarnya, selain itu platfrom merdeka mengajar yang menyediakan begitu banyak akses saling tukar informasi mengenai metode praktik mengajar menjadi salah dua contoh utamanya.
Pendidikan yang ada juga berupaya betul memiliki orientasi pada kecakapan peserta didik sekalian, bahwa pendidikan yang ada harus mampu sampai pada tahapan memunculkan kesiapan peserta didik bukan hanya pada pemahaman teori tapi juga kerja lapangan secara langsung. Merdeka belajar yang membawa misi semacam pendidikan yang berbasis projek, pendidikan vokasi, dan perluasan kesempatan magang bahkan sampai luar negeri bisa dirasakan oleh peserta didik kita.
Tak hanya di situ, mekanisme pembiayaan pendidikan seperti transformasi bantuan operasional sekolah dan perluasan beasiswa pendidikan tinggi melalui KIP serta program lainnya memberikan kesempatan yang semakin luas bagi generasi penerus bangsa kita untuk menggapai mimpi dan cita-citanya melalui pendidikan. Selain mencoba menjawab setiap tantangan yang ada dalam penyelenggaraan pendidikan, merdeka belajar secara komprehensif tak berlebihan jika dikatakan membawa gaya baru pendidikan di Indonesia. Baik cakupannya, muatan, implementasi dan terobosan baru programnya semoga seterusnya mampu membumi demi mewujudkan pendidikan yang jauh lebih baik.
Namun, kita juga perlu membuka mata bahwa dalam kenyataannya, merdeka yang dicanangkan ini sepenuhnya tercapai secara maksimal. Masih banyak pekerjaan rumah dan evaluasi yang berjalan secara terus menerus demi mewujudkan tujuan utamanya pendidikan itu. Berbagai pihak pun semacam lembaga pendidikan, lembaga masyarakat, dan elemen lainnya harus bersama-sama menyongsong perbaikan pendidikan kita ini. Jangan hanya satu pihak saja yang berjalan, sebab mau bagaimana pun sinergitas satu sama lain adalah kunci yang penting di lakukan.
Pada akhirnya, dengan ramuan program yang baik, tepat sasaran, dan kerjasama lintas elemen yang konkret. Mewujudkan pendidikan yang menggembirakan adalah langkah pasti yang bisa dilakukan. (Muh Ikhwan A. A, Manajer Program Al Wasath Institute)