Tantangan Jokowi Menghadapi Krisis Likuiditas 2023

Ilustrasi krisis likuiditas RI
Sumber :
  • vstory

VIVA – Akibat dari tekanan luar negeri dalam bentuk terhentinya tambahan utang luar negeri (ULN) World Bank akibat dari tekanan kepentingan USA mencekik Tiongkok di Selat Malaka supaya mencegah Rusia bersekutu dengan Tiongkok, maka Indonesia mendapat 6 tantangan dalam mengatasi krisis likuiditas.

1. Dana duit negara di luar negeri ada Rp11.000 triliun. Sri mulyani sedikit geram dengan dana tersebut, karena selain Indonesia butuh, malah kekuatan ini menjadi bumerang menekan politik.

2. Salah satu caranya Jokowi adalah stop ekspor bahan mentah tambang. Memang ini pilihan pahit.

Eropa dan USA memang menggunakan kekuatan moneter World Bank supaya Indonesia bisa buka keran ekspor bahan mentah tambang. Ini disebut middle income trap, saat negara berkembang ini punya posisi kekuatan di mata negara maju selalu dapat tantangan adu kuat.

Atau bersedia membuka pangkalan militer USA. Artinya Indonesia berlutut.

3. Kondisi koalisi partai sedang ada tarik menarik. Kekuatan partai PDIP dan Gerindra melawan tekanan kepentingan USA. Amerika mengharapkan calon presiden yang bisa lebih pro USA. Di sini peran Nasdem dan Partai Demokrat mereka memanfaatkan angin luar negeri.

4. Kepentingan oligarki sendiri sedang meriang menghadapi krisis likuiditas dalam negeri. Mereka menjerit. Bilamana Jokowi gagal membuka rekonsiliasi antara oligarki Orde Baru lawan rezim Orde Reformasi, akibatnya bisa suhu politik makin panas akibat dari gejolak tekanan ekonomi dalam negeri.

5. Jokowi harus bisa mencari kompromi supaya kekuatan para pemangku kuasa tersebut, baik
• Oligarki
• TNI
• pemerintah
Bisa menembus kebekuan.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.