Capaian dan Tantangan Transformasi Teknologi dalam Pendidikan
- vstory
VIVA – Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang peka melihat perubahan dan perkembangan serta dapat menjawab kebutuhan zaman. Maka, di era teknologi dan digitalisasi sekarang, tuntutan untuk terus mendorong transformasi teknologi dalam pendidikan telah menjadi kebutuhan.
Transformasi digital sendiri merupakan transformasi multifaset dari bisnis atau organisasi, mulai dari sumber daya manusia, proses, strategi dan struktur, hingga adopsi teknologi untuk meningkatkan kinerja (Royyana, 2018).
Dalam pendidikan, transformasi teknologi digital mesti dapat membangun SDM serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu, upaya membangun transformasi teknologi dalam dunia pendidikan tak bisa lepas dari tujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan itu sendiri.
Kemendikbudristek telah melakukan berbagai upaya transformasi teknologi dalam dunia pendidikan. Banyak dampak telah dirasakan oleh guru, anak didik, mahasiswa, dosen, dan semua warga pendidikan dari proses transformasi teknologi tersebut.
Saat ini, tercatat ada lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar, sebuah platform pengembangan diri secara mandiri untuk meningkatkan skill dan kompetensi pendidik di Indonesia.
Selain itu, telah terbentuk lebih dari 3.500 Komunitas Belajar bagi para guru yang memiliki semangat terhadap transformasi pembelajaran. Melalui platform-platform digital tersebut, pengembangan kualitas guru diasah dengan cara yang praktis dan pendekatan yang partisipatif aktif.
"Ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya. Jadi, para guru dibantu untuk bisa saling menginspirasi dan mengapresiasi," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, 26 September 2022 (Siaran Pers Nomor: 615/sipers/A6/IX/2022).
Selain itu, ada juga platform Rapor Pendidikan, platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan. Platform ini menjadi sumber data yang objektif dan andal, sebab laporan disajikan secara otimatis dan terintegrasi.
Platform yang didesain sebagai penyempuraan rapor mutu tersebut dapat menjadi referensi utama dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan.
Berkat platform Rapor Pendidikan tersebut, hingga saat ini tercatat lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu untuk mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran yang selama ini berlangsung. "Para guru dan kepala sekolah jadi lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional dan membantu mereka untuk melakukan refleksi dan perbaikan dengan Rapor Pendidikan," kata Mendikbudristek.
Kemudian untuk membangun kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja, platform Kampus Merdeka hingga saat ini telah dimanfaatkan lebih dari 724 ribu mahasiswa.
Melalui platform yang juga sudah memiliki 2.700 mitra industri ini, mahasiswa dapat mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan dari kenyataan dan dinamika lapangan, terutama persoalan riil dan kebutuhan dunia kinerja.
Adapun dalam hal pengelolaan anggaran fungsi pendidikan, platform ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS telah membuat lebih dari 51 triliun rupiah potensi anggaran fungsi pendidikan dapat dikelola secara lebih transparan dan akuntabel.
Sederet upaya serta capaian transformasi teknologi dalam dunia pendidikan yang telah dilakukan oleh Kemendikbudristek tersebut perlu terus diperkuat dan didorong, sembari terus melakukan pembenahan terhadap berbagai persoalan dan tantangan yang muncul.
Tantangan
Tak hanya menghadirkan peluang untuk menciptakan terobosan dan lompatan-lompatan digitalisasi pendidikan, transformasi teknologi dalam pendidikan di saat bersamaan juga menghadapi beberapa tantangan yang harus mampu dijawab dan diatasi.
Jika melihat situasi dan kondisi di Indonesia, perbedaan atau kesenjangan digital antara daerah dengan kota besar adalah tantangan mendasar yang harus diatasi. Selain kesenjangan digital atau akses, tantangan lainnya adalah kesenjangan keterampilan, baik dari sisi pendidik maupun peserta didik.
Kemampuan masyarakat pendidikan dalam mencari dan mengolah informasi di era digital harus terus dibangun dan diasah agar benar-benar dapat memanfaatkan secara efektif berbagai bentuk transformasi teknologi yang dibangun di bidang pendidikan.