Pertumbuhan Ekonomi Jatim Tertinggi di Pulau Jawa, Ini Penjelasannya

Foto: dok. Pemprov Jatim
Sumber :
  • vstory

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur merilis pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur telah mencapai 5,74 persen pada kuartal II Tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa. Di periode yang sama, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten 5,70 persen, Jawa Barat 5,68 persen, Jateng 5,66 persen serta DKI Jakarta 5,59 persen dan DIY 5,20 persen.

Secara quarter to quarter (q-to-q) pertumbuhan ekonomi Jawa Timur juga tertinggi di Pulau Jawa, di periode yang sama, Provinsi Jawa Timur 2,39 persen, Jawa Barat 1,86 persen, Jawa Tengah 1,47 persen, DKI Jakarta 1,05 persen serta DIY 0,96 persen dan Banten 0,95 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur menjelaskan Perekonomian di Jawa Timur dari sisi produksi, masih didominasi oleh transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 22,21 persen, dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen PMTB yang tumbuh sebesar 7,84 persen.

Secara quarter to quarter (q-to-q) dari sisi produksi perekonomian di Jawa Timur masih didominasi pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh sebesar 14,12 persen, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 18,74 persen.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut diantaranya didukung mobilitas penduduk yang meningkat signifikan ditandai kenaikan impresif semua moda transportasi.

"Peningkatan tingkat hunian kamar hotel serta kenaikan wisatawan mancanegara juga mendorong geliat ekonomi Jawa Timur yang luar biasa," kata Gubernur Khofifah.

Di samping itu, juga didukung meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang membuat aktivitas produksi meningkat secara ekspansif. Tumbuhnya kinerja perekonomian Jawa Timur berseiring dengan realisasi investasi di periode yang sama, yakni mencapai Rp29,9 triliun.

Pencapaian tersebut mengalami kenaikan dari triwulan II tahun 2021 (y-o-y) sebesar 69,2 persen. Angka ini sekaligus melebihi pertumbuhan investasi nasional sebesar 35,5 persen.

Rinciannya, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 11,3 triliun atau tumbuh 198,1 persen dari triwulan II tahun 2021 (y-o-y). Sementara Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp18,6 triliun dengan peningkatan 34,1 persen (y-o-y).

Dari capaian realisasi pada triwulan II diakumulasi dengan triwulan I, maka target investasi Jawa Timur di tahun 2022 sebesar Rp 80 triliun (target RPJMD 2019-2024) telah terpenuhi sebesar 66,9 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur seiring dengan realisasi investasi Jatim triwulan II meningkat 69,2 persen (y-o-y) melampaui nasional yang tumbuh sebesar 35,5 persen. Juga seiring dengan turunnya kemiskinan Jawa Timur periode Maret 2021 - Maret 2022 sebesar 391,400 jiwa dan tertinggi nasional, "Ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dimana pertumbuhan ekonomi juga bisa dinikmati oleh masyarakat lapisan bawah," pungkas Gubernur Khofifah. (Penulis adalah ASN pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah)

 

 

 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.