Kesehatan Masa Tua Terjaga, Lansia Bahagia

Optimalkan Fungsi Kognitif Lansia Sehat
Sumber :
  • vstory

VIVA – Indonesia mengalami kenaikan jumlah penduduk yang sangat cepat, bahkan Indonesia diprediksi menjadi salah satu negara yang akan mengalami struktur ageing population, di mana pada tahun 2050-2100 akan mengalami pertumbuhan penduduk pada usia di atas 60 tahun.

Saat ini di Indonesia jumlah lanjut usia (lansia) sekitar 27,1 juta orang, bahkan di perkirakan akan meningkat pada tahun 2050 menjadi 33,7 juta jiwa atau 11,8%.

Peningkatan jumlah penduduk yang terjadi pada usia lanjut mendorong kita untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan lansia yang di mana kita ingat bahwa lansia adalah
kelompok usia yang rentan.

Pelayanan kesehatan diprioritaskan untuk lansia yang berusia di atas 60 tahun ke atas, di Indonesia sendiri terdapat tiga kategori lansia yaitu pra-lansia yang berusia 45-59 tahun, lansia 60-69 tahun, dan lansia risiko yang berusia 70 tahun atau di atas 70 tahun (Kemenkes RI, 2014). Mengingat pada tanggal 29 Mei di peringati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) perlu adanya program dalam mencanangkan Lansia yang umur panjang, sehat, aktif dan produktif pada tahun 2050 (Kemenkes RI, 2016).

Masalah kesehatan lansia menjadi isu dan telah masuk ke dalam RPJMN (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024 hingga menjadi sasaran prioritas. Tidak hanya itu, berinovasi dalam pelayanan kesehatan terutama untuk lansia adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan. Inovasi tersebut nantinya akan menjadi dukungan dalam meningkatkan kesehatan bagi lansia.

Pencapaian lansia yang sehat, aktif, dan mandiri dapat terhambat karena adanya penurunan fungsi kognitif lansia, perlu adanya preventif untuk mencegah terjadinya dementia dalam penurunan fungsi kognitif pada lansia. Dementia merupakan penyakit degeneratif di mana penyakit ini tidak menular tetapi berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia.

Dalam artikel ilmiah yang berjudul “Inovasi Media Komunikasi Reminiscence Optimalkan Fungsi Kognitif Lansia Sehat” oleh Eva Berthy Tallutondok, Sri Lanawati, dkk.

Inovasi Media Komunikasi Reminiscence ini dapat menarik perhatian pemerintah, masyarakat, dan kalangan lansia dalam meningkatkan kesehatan kognitif lansia.

Sebuah inovasi dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi reminiscence yang di mana media ini dilakukan dengan memberikan beberapa gambar kepada lansia sesuai dengan kejadian di masa lalu hal ini dapat membantu merangsang lansia untuk mengingat kejadian yang serupa yang pernah dialami di masa lalu.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mudah, murah, dan bermanfaat. Di lingkungan keluarga dapat diterapkan dengan mudah sehingga kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia, keberhasilan penggunaan inovasi melalui media komunikasi reminiscence, dapat mengasah kemampuan keterampilan dan pengetahuan di masa tua, sehingga dapat menekan angka penurunan kognitif lansia.

Inovasi ini dapat dibilang sederhana, namun sangat memberikan efek positif untuk lansia, kegiatan ini dapat memicu ingatan, selain itu juga di masa hidup lansia kegiatan ini dapat membantu mengurangi kejenuhan, menemukan makna hidup lansia, menciptakan kebersamaan, mengobrol dengan keluarga dan sahabat, hingga mempersiapkan kematian.

Peran aktif dari pemerintah, tenaga kesehatan, serta keterlibatan keluarga sangat dibutuhkan guna tercapainya lansia yang sehat, aktif, dan mandiri. Sosialisasi dan penyuluhan untuk media komunikasi reminiscence harus dilaksanakan kepada keluarga dan lansia oleh tenaga kesehatan atau di pusat pelayanan setempat, misalnya di Puskesmas.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.