Internet Menyatukan Indonesia Melalui Talenta Teknologi Digital yang Bertenaga
- vstory
VIVA – Perkembangan teknologi digital yang pesat memberi berbagai tantangan baru bagi para talenta digital yang terjun ke dalamnya. Sektor IT dan digital marketing menjadi pusat perhatian industri digital untuk terus berinovasi dari masa ke masa. Pemanfaatan teknologi digital bisa memberi dampak positif pada proses pertumbuhan ekonomi kreatif yang terus berkembang. Apalagi sejak ada internet menyatukan Indonesia yang dirasakan manfaatnya hingga saat ini.
Dilansir dari situs web finansialku, teknologi digital adalah suatu alat yang tidak lagi menggunakan tenaga manusia secara manual, tetapi lebih pada sistem pengoperasian otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang dapat dibaca komputer. Meski sudah ada perangkat yang disiapkan dan semua terkesan serba otomatis, tetap ada peran keterampilan dari talenta digital yang mumpuni di Indonesia. Semua itu dipenuhi supaya teknologi digital Indonesia bisa naik kelas.
Komposisi generasi milenial dan generasi Z di Indonesia disebut sebagai bonus demografi pada era ekonomi digital. Di tangan generasi ini, mereka bisa ambil peran untuk kemajuan digital di masa yang akan datang. Pembekalan harus dilakukan sedini mungkin agar generasi-generasi tersebut bisa lakukan optimalisasi masa produktif. Mereka harus melek finansial, mampu berwirausaha, kuasai wawasan luas, mudah beradaptasi dengan teknologi digital, dan punya kepedulian sosial yang tinggi.
Sebagai bagian dari generasi muda, penulis sadar betul supaya tidak boleh tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital. Terutama saat melihat kondisi di masa pandemi, hampir seluruh kegiatan sehari-hari sangat bergantung pada perangkat digital dan akses internet stabil. Aktivitas gaya hidup sehat, belajar, belanja, liburan, sampai investasi dikaitkan dengan teknologi digital yang membuka peluang dan ruang untuk memenuhi kebutuhan tanpa batas.
Dari sini, pola konsumsi internet terus meningkat. Ada anak muda yang mau berwirausaha dan mulai memanfaatkan pinjaman melalui aplikasi digital sebagai modal. Ada juga anak muda yang memanfaatkan ruang-ruang belajar virtual untuk membekali dirinya dengan keterampilan dan kemahiran teknologi digital. Semua hal yang dilakukan sah saja, asal selalu siap untuk berkompetisi terhadap perkembangan revolusi digital ke depan.
Kondisi demikian menandakan bahwa ada perubahan strategi ekonomi yang tidak hanya fokus pada pengembangan sumber daya digital saja atau perangkatnya. Indonesia harus konsisten mencetak sumber daya manusia yang mahir terhadap teknologi digital. Anak muda pun diimbau agar ubah arah pemikiran menjadi growth mindset sehingga bisa meyakini kemampuan digital yang dimilikinya untuk terus berkembang.
Ada upaya yang dilakukan oleh salah satu lini bisnis Kementerian BUMN, yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Direktorat Digital Business (TELKOM DDB). IndiHome sebagai bagian dari anak perusahaannya mengadakan Program Magang Bersertifikat. Program ini memberi kesempatan bagi mahasiswa/i selama 6 bulan sampai 1 tahun ke depan untuk meningkatkan keterampilan teknologi dan digital. Program ini dilandasi semangat bisnis dengan asas internet menyatukan Indonesia sehingga tak ada lagi gap antara industri kerja dan jenjang pendidikan.
Tak hanya keterampilan, wawasan juga bakal diberi kepada mahasiswa/i magang terpilih sehingga siap menghadapi persaingan global. Kondisi seperti ini diharapkan bisa mencapai link and match antara kebutuhan industri digital dan pola pendidikan perguruan tinggi. Dengan demikian para peserta magang mampu menunjukkan komitmen kerja, mengembangkan kapabilitas, mengenal dunia kerja digital, dan mendapat kompetensi sertifikat yang mumpuni.
Sudah saatnya, kita bantu Indonesia untuk bangkit atau melepaskan diri dari jebakan digital yang hanya sifatnya menjadi followers atau ikut tren yang itu saja. Teknologi digital yang didukung internet menyatukan Indonesia, harus membuat negara ini tampil sebagai Trendsetter Dunia. Mengingat, mayoritas populasi penduduk Indonesia dikuasai generasi milenial dan generasi Z yang kehidupannya dekat dengan digital.