Olahraga Angkat Beban saat Remaja Berdampak hinga Lansia

Lansia Angkat Beban
Sumber :
  • vstory

VIVA –  Angkat beban berat yang disebut dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi, kemampuan, disiplin, fitness, teknik, emosional dan kekuatan fisik.

Kata “angkat beban” biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban. Dalam olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering di lombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.

Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

Jenis angkatan snatch atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

Para personal trainer dan dokter kebugaran sepakat, serat tipis yang terobek itu akan mengakselerasi proses pembentukan sintetis protein otot menggunakan memanfaatkan asam amino.

Proses inilah yang nantinya membuat otot kita lebih ‘tahan banting’ terhadap cedera. Maka sebenarnya, ketika kita rutin latihan angkat beban, secara tidak langsung kita sudah membentuk jaringan otot yang lebih kuat.

Serta secara keseluruhan, tubuh akan merasa jarang sekali cedera alias stres sebab otot-ototnya menjadi lebih lentur. Plus latihan beban juga akan merasa, serangkaian olahraga pembakar kalori selama program penurunan badan menjadi lebih ringan untuk dilakukan.

Serta pada dunia kesehatan olahraga, latihan angkat beban akan menciptakan pengaruh domino bagi tubuh. Pengaruh dominonya merupakan: membakar lemak tubuh 40 persen lebih banyak, membakar kalori lebih banyak, bentuk tubuh jadi lebih indah , tulang akan menjadi lebih bertenaga, menjaga kadar gula darah kita dalam keadaan normal.

Zaman modern saat ini olahraga angkat beban sangat diminati oleh beberapa orang terutama di kalangan anak muda yang menginginkan tubuh atletis. Beberapa motivasi mereka untuk turut aktif dalam olah raga seperti, kebutuhan fisiologi (fisiologi needs), kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), kebutuhan aktualitas diri (self-actualization needs).

Terdapat 3 elemen dalam motivasi angkat berat, Pertama menguasai tujuan. Orang yang menguasai tujuan akan termotivasi secara intrinsik untuk mempelajari informasi yang baru dan menarik.

Kedua pendekatan pelaksanaan tujuan yaitu orang yang memiliki pelaksanaan pendekatan bermotivasi untuk melakukan yang terbaik.

Ketiga pendekatan menjauhi tujuan yaitu orang yang tinggi pada area ini bermotivasi untuk bekerja keras agar dapat menghindari hasil yang buruk. Hal-hal tersebut membantu untuk sukses pada hasil yang di ingginkan bagi seseorang.

Data hasil penelitian dari tes identifikasi bakat cabang olahraga Angkat beban tentang berapa banyak remaja yang sudah memilih olahraga angkat beban dari 43 peserta didik terbagi dalam 5 tingkat kategori bakat. Sasaran penelitian ini adalah peserta didik baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan dengan kategori usia 10-12 tahun.

Pemaparannya adalah sebagai berikut: (1) Tidak ada peserta didik (0%) yang tingkat bakatnya masuk dalam kategori Kurang Sekali. (2) Terdapat 16 peserta didik (37,2%) yang tingkat bakatnya masuk dalam kategori Kurang, terdiri dari 9 perempuan dan 7 laki-laki. (3) Terdapat 26 peserta didik (60,47%) yang tingkat bakatnya masuk dalam kategori Cukup, terdiri dari 12 perempuan dan 14 laki-laki. (4) Terdapat 1 peserta didik perempuan (2,33%) yang tingkat bakatnya masuk dalam kategori Baik. 5) Tidak ada peserta didik (0%) yang tingkat bakatnya masuk dalam kategori Baik Sekali.

Terdapat beberapa latihan inti dilakukan pastikan beban-beban latihan dipasang sesuai dengan beban yang telah diprogramkan. Bagi anak usia remaja sangat dianjurkan ketika melakukan latihan harus didampingi dengan pelatih. Pastikan juga bahwa alat-alat yang digunakan terjamin keamanannya.

Selanjutnya lakukan latihan dengan sungguh-sungguh dengan mengatur pernapasan serta memperhatikan waktu recovery, repetisi, dan jumlah set sesuai program yang telah diputuskan. Lakukan gerakan dengan teknik yang benar dan kerjakan dengan penuh konsentrasi jangan sampai timbul cedera pada saat latihan.

Dalam kondisi pandemi, aktivitas sosial dibatasi. Banyak orang bekerja dari rumah, sehingga aktivitas fisik sehari-hari menjadi minim. Di masa pandemi ini kita sangat dianjurkan untuk berolahraga untuk menjaga imun tubuh salah satunya.

Olahraga paling efektif dapat dilakukan di rumah tanpa harus repot keluar rumah, juga sangat minim risiko terjangkit penyakit covid yang sedang marak terjadi.

Manfaat yang didapatkan juga banyak seperti penurunan berat badan yang baik adalah dengan penurunan yang dilakukan secara bertahap, target yang kamu harus capai.

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari olahraga disarankan untuk melakukan olahraga ini selama 20 hingga 60 menit dalam sehari.

Selain olahraga, aktivitas fisik yang dapat kita lakukan adalah berjalan kaki minimal 10.000 langkah per hari, melakukan pekerjaan rumah tangga yang menggerakkan otot, berkebun, dan naik-turun tangga. kita juga perlu berjemur selama minimal 15 menit per hari.

Perkembangan penduduk lansia di seriap daerah menarik untuk diamati, dimana cenderung terjadi peningkatan jumlah lansia dari tahun ke tahun. Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (KESRA) melaporkan, jika tahun 1980 usia harapan hidup 52,2 tahun dan jumlah lansia 7.998.543 orang (5,45%), maka pada tahun 2006 menjadi 19 juta orang (8,90%) dan usia harapan hidup juga meningkat (66,2 tahun).

Pada tahun 2010 perkiraan penduduk lansia di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77 ?n usia harapan hidup sekitar 67,4 tahun.

Badan kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang diperkirakan mencapai angka 28,8 juta orang atau tercatat 11,34%, dengan usia harapan hidup 71,1 tahun.

Kelemahan otot pada lansia akan berdampak pada keseimbangan yang berimplikasi terhadap timbulnya gangguan menjalankan mobilitas fungsional sehingga meningkatkan risiko terjadinya jatuh yang menyebabkan ketergantungan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sebesar 28-35% lansia di atas 65 tahun setidaknya jatuh satu kali dalam satu tahun dan meningkat pada usia di atas 75 tahun sebesar 32-42%. Jadi, sangat penting bagi lansia untuk menjaga dan memelihara kekuatan otot.

Dampak dari latihan angkat beban bagi kalangan remaja sangat bervariasi mulai dari menambah kebugaran tubuh, pembentukan badan yang atletik, pola makan sangat terjaga dan tidak sembarangan.

Zaman modern saat ini olah raga angkat beban sangat diminati oleh beberapa orang terutama di kalangan anak muda yang menginginkan tubuh atletis. Beberapa motivasi mereka untuk turut aktif dalam olah raga seperti, kebutuhan fisiologi kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan pengaukan diri.

Tak hanya pada kalangan remaja, tetapi manfaat yang terjadi pada lansia juga sangat bervariasi seperti kegiatan angkat beban yang cukup dan dilakukan dengan benar secara rutin dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada lansia. Mulailah melatih tubuh mengangkat beban ringan hingga sedang dengan gerakan yang aman.

 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.