Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Ilustrasi Maggot (Courtesy: mongabay.co.id)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pakan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas hasil budidaya unggas, namun biaya pakan pada sebuah usaha budidaya unggas hampir mencapai 80 persen biaya usaha.

Sumber pakan tersebut mempunyai harga yang relatif mahal karena kebutuhan dalam negeri yang meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, bahan alternatif adalah salah satu solusi dalam menurunkan biaya pakan budidaya unggas. Salah satunya dapat bersumber dari maggot lalat tentara hitam atau yang akrab disapa dengan lalat BSF (Black Soldier Fly).

Maggot BSF  mempunyai biomassa protein dan lemak tinggi. Protein yang bersumber dari maggot BSF lebih ekonomis, ramah lingkungan dan mempunyai peran yang penting secara alamiah.

Maggot BSF mudah dipelihara dan murah karena pakannya adalah sampah organik. Sementara sampah organik melimpah disekitar kita. Budidaya maggot BSF sebenarnya bisa menjadi solusi untuk mengurangi biaya produksi pakan ternak dan mengonversi sampah organik menjadi kompos.

Maggot adalah agen pengurai materi organik yang memiliki kemampuan dekomposisi yang lebih baik dibandingkan dengan organisme lainnya. BSF dapat digunakan untuk mengkonversi limbah yang dihasilkan dari kegiatan  industri, pertanian, peternakan, ataupun feses. Sehingga cocok untuk dibudidayakan oleh masyarakat.

Mengingat pentingnya hal tersebut di atas perlu disampaikan pengenalan dan pelatihan singkat kepada masyarakat terkait budidaya maggot BSF.

Pada Kamis, tanggal 28 Oktober 2021 Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas yang diketuai oleh Robby Jannatan, memberikan pengenalan dan pelatihan singkat budidaya maggot BSF kepada para Peternak Unggas Salingka Kampus UNAND yang berasal dari tiga daerah yaitu daerah Taruko, Jawa Gadut, dan Koto Panjang.

Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Tim berkolaborasi dengan Rumah Minagot Sumbar yang merupakan salah satu tempat peternakan dan penelitian maggot di Kota Padang Sumatera Barat. Minagot Sumbar digawangi langsung oleh Praktisi Budidaya maggot, Peneliti dan Sekaligus Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNAND, Dr. Resti Rahayu.

Masyarakat yang terdiri dari peternak unggas yang hadir pada kegiatan pengenalan dan pelatihan singkat budidaya maggot BSF (Dok.Robby Jannatan)

Dr. Resti Rahayu menyampaikan bahwa Maggot segar BSF dapat diberikan langsung kepada unggas dan juga dapat dikeringkan untuk dijadikan sebagai pengganti sumber protein pakan olahan atau pelet.

“Pakan maggot BSF yang bersumber dari sampah organik bisa menjadi salah satu peluang dalam pengurangan jumlah sampah organik masyarakat. Biokonversi sampah organik menjadi kompos nanti bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Sedangkan maggot yang telah siap dipanen bisa menjadi sumber pakan alternatif bagi ungags,” jelas Resti.

Dr. Resti Rahayu, praktisi dan peneliti dari Rumah Minagot Sumbar sedang memberikan teori singkat terkait budidaya maggot

Bukti Efektivitas Pemanfaatan Maggot

Yuherman salah satu peternak ayam yang hadir dari daerah Taruko Kota Padang, telah berhasil melakukan budidaya maggot sendiri berdasarkan pelatihan yang diterimanya dari Rumah Minagot Sumbar.

Dia telah membuat kandang maggot terintegrasi langsung dengan kandang ayam. Kandang maggot diletakkannya di bawah kandang ayam, sehingga kohe (kotoran hewan) dari ayam akan jatuh langsung ke kandang maggot dan bisa langsung menjadi sumber makanan maggot. Dalam menghemat tempat, kandang terintegrasi ini bisa diaplikasikan oleh semua peternak unggas di kota Padang.

Kegiatan pengenalan dan pelatihan singkat budidaya maggot ini diharapkan menginspirasi bagi para peternak unggas dalam rangka pengurangan biaya pakan dan konversi sampah organik menjadi kompos.

Kegiatan ini direncakanan terus berkelanjutan dengan tetap melakukan pembinaan bagi para peternak unggas yang akan dan telah megaplikasikan kandang ayam-maggot yang terintegrasi bersama Jurusan Biologi FMIPA UNAND dan Rumah Minagot Sumbar. (Rizky Sulaiman Salim, Bakrie Center Foundation)

 

 

 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.