Ukurannya Bukan Mimpi, Tetapi Bergerak ke Dalam Diri
- vstory
VIVA - Ukurannya bukan mimpi, tetapi bergerak ke dalam diri. Kita heran melihat ada orang yang masa tua pensiun miskin.
Kenapa ya?
Bukankah dulu mereka produktif? Kemampuan apa yang membedakan seseorang jadi kaya?
1. Seumur-umur orientasi kita ke depan. Anda naik Avanza tiap malam mimpi Inova. Yang naik Altis mimpi Camry. Coba Perhatikan, ujungnya ke mana? Ya koleksi mobil bekas.
2. Diri kita senantiasa tersanjung, saat jadi manager mimpi jadi GM. Anda GM mimpi jadi direktur. Direktur mimpi jadi CEO. Ujungnya ke mana? Ya panti jompo.
Pensiunan jenderal bintang tiga sekarang pun bokek. Kenapa mereka engga usaha? Ayo. Silakan Anda usaha.
3. Sudah 50 tahun lamanya kita hidup, mau usaha apa? Ya usaha apa? Apakah Anda punya PT? Kalau tidak, kenapa tidak bikin PT?
Ukurannya bukan mimpi. Saat Anda pun jadi CEO, bulan Desember pun bisa resign. Pensiun. Teman saya CEO Lottemart, sudah pensiun diperpanjang kontrak setahun. Pesangon ditunda.
Dipikir masih ada gaji setahun lagi. Ternyata kontrak diputus bulan April. Bulan Juni sudah kosong ruangan dia. Resign, pensiun dan dapat pesangon. Tidak ada orang betul-betul siap.
Kenapa kok orang sulit membangun PT? Ukurannya adalah bergerak di dalam. Kalau Anda tidak bisa berkongsi dengan teman sekolah, kenapa orang nemu di jalan bisa berkongsi dengan Anda?
Jadi Anda melihat masa depan dengan melihat ke dalam. Siapa Anda? Siapa teman Anda? Walaupun kontak Anda ada 5.000 tetap yang berdiri di samping tempat tidur Anda saat sakit hanya 1 atau 2 orang sahabat.
Anda bergerak di dalam. Baktikan hidup dengan sahabat lama. Iyalah. Saat papa mama yang kuat pun meninggalkan kita. Anak-anak pun akan meninggalkan kita. Hanya sahabat lama yang menemani di masa tua bersama-sama. (Goenardjoadi Goenawan MM, Direktur Utama Brand Expert)