Budaya Membaca Selama Pembelajaran Daring

#VSTORY #belajar #daring #covid-19 #online #literasi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Hingga akhir tahun pelajaran 2020/2021 ini proses pembelajaran pada semua jenjang masih dilaksanakan secara daring (dalam jaringan).

Hal tersebut mengikuti Surat Edaran yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19) kemudian diperkuat dengan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar  dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19.

Hal itu menuntut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mengutamakan kesiapan peserta didik belajar secara mandiri. Pembelajaran mandiri membiasakan peserta didik lebih banyak membaca.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah kebiasaan membaca masyarakat terutama peserta didik. Konsep membaca yang awalnya bertumpu pada konteks berpikir textual reading, sekarang berubah menjadi bidang bacaan non konvesional yang berfokus pada media sosial seperti facebook, twitter, instagram, whatsapp dan media sosial lainya.

Hal tersebut tentunya berdampak pada pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Berbagai literasi yang diberikan oleh guru sebagai bahan kajian menjadi kalah oleh kebiasaan peserta didik membaca informasi yang berasal dari media sosial.

Kebiasaan membaca di kalangan peserta didik sudah seharusnya dikelola secara tepat agar membangun budaya membaca yang secara berkelanjutan. Peserta didik harus mempunyai keterampilan literat, agar mampu berdaya saing secara global.

Namun pada kenyataanya, hal tersebut belum dapat dioptimalkan; (1) minimnya tempat yang disediakan untuk aktivitas baca, (2) peserta didik masih mempunyai minat yang rendah dalam membaca, menulis dan berhitung, dan (3) peran guru belum dilakukan secara optimal dalam melakukan pendampingan.

Membaca mempunyai berbagai tujuan tidak hanya berfokus pada suatu tujuan melainkan banyak motif lainnya, antara lain: hanya sekadar memperoleh kesenangan, menambah wawasan, mengetahui informasi-informasi yang sedang berkembang saat ini atau hanya sekadar untuk melakukan suatu pekerjaan.

Seseorang yang sudah melakukan kegiatan membaca sudah pasti mempunyai tujuan masing-masing, sehingga banyak hal yang bisa diperoleh dari kegiatan membaca. Kebiasaan membaca peserta didik diharapkan mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan agar mampu berfikir kritis, analisis, dan sistematis.

Tahap-tahap mewujudkan budaya membaca yaitu dimulai dari tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Tahap pembiasaan ditunjukkan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri peserta didik. Implementasi yang dapat dilaksanakan adalah kegiatan membaca 15 menit setiap hari.

Selanjutnya tahap pengembangan bertujuan mengembangkan kemampuan memahami sumber literasi dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan.

Terakhir tahap pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mengolah komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan pelajaran.

Ketiga tahap tersebut dapat dilakukan tagihan secara akademis, yaitu terkait mata pelajaran dan laporan kegiatan membaca yang disiapkan oleh wali kelas.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah mengajarkan peserta didik untuk belajar mandiri. Suatu harapan besar setelah berakhirnya pandemi covid-19 ini budaya membaca peserta didik akan meningkat dan berkelanjutan.

Sehingga dampak pembelajaran selama pandemi covid-19 ini tidak mengakibatkan learning loss pada peserta didik. (Wardani, M.Pd., Dosen IAIN Metro Lampung, Alumni Bakrie Graduate Fellowship Tahun 2013)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.