Pentingnya Memahami Perilaku Konsumen dan Kebutuhan Konsumen

fotoby dreamstime
Sumber :
  • vstory

VIVA – Menjalankan suatu bisnis bukanlah hal yang mudah. Salah satu faktor penting dalam berbisnis dan menjadi pebisnis adalah mengenal dan memahami perilaku konsumen. Sehingga pebisnis dapat menentukan target pasar yang tepat serta dapat memproduksi produk atau jasa yang tepat dan bermanfaat untuk konsumen.

Ketersediaan informasi yang meningkat jumlahnya lewat berbagai media, termasuk internet, menjadikan konsumen saat ini cenderung lebih kritis dalam memilih produk dan jasa yang tersedia.

Ditambah pula ketersediaan berbagai produk dan jasa yang menjadi pilihan alternatif bagi mereka. Untuk dapat ungul dalam persaingan, pebisnis harus paham benar apa kebutuhan konsumen.

Ada berbagai cara bagi pebisnis untuk mengenal dan memahami konsumennya demi memproduksi produk dan jasa yang bermanfaat. Seperti, melakukan pendekatan dengan konsumen, memahami posisi konsumen, menggali informasi dari konsumen, mengapresiasi segala bentuk feedback dari konsumen.

Motivasi adalah alasan untuk berperilaku. Motif adalah konstruksi yang mewakili kekuatan batin yang tidak dapat diamati yang merangsang dan memaksa perilaku dan memberikan arahan spesifik untuk respon itu.

Emosi juga dapat memengaruhi perilaku konsumen. Emosi adalah perasaan yang kuat dan relatif tidak terkendali yang memengaruhi perilaku. Emosi terkait dengan kebutuhan, motivasi, dan kepribadian.

Kebutuhan yang tidak terpenuhi menimbulkan motivasi yang berkaitan dengan komponen gairah emosi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi umumnya menghasilkan emosi negatif, sedangkan kebutuhan yang terpenuhi umumnya menghasilkan emosi positif.

Setelah memahami faktor-faktor pendukung tersebut, pebisnis dapat memulai langkah awal “kebutuhan apa yang sekiranya dibutuhkan oleh konsumennya?”.

Setelah semuanya matang, pebisnis baru memulai eksekusi dan evaluasinya. Karena sudah terbukti, pebisnis yang melakukan hal-hal tersebut di atas, dapat dengan mudah mengenal dan memahami bagaimana perilaku dari konsumennya. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan tingkat kesuksesan pebisnis itu sendiri.

Dibandingkan dengan pebisnis yang enggan untuk melakukan hal tersebut dan tidak mengenal karakter konsumennya dengan baik, tingkat risiko kegagalan akan semakin besar.

Dikarenakan ia tidak dapat mengetahui dan memperkirakan produk atau jasa apa yang sekiranya dibutuhkan dan bermanfaat bagi konsumennya. (Ekky Fajar Ramdhani, Mahasiswa Manajemen Internasional, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.