Melarat Menimpa Masyarakat, Apakah Kutukan Itu Ada?

Ilustrasi rakyat miskin (Foto/Antara)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Kita sering berpikir apa yang salah dengan masyarakat Indonesia. Kenapa sudah 75 tahun merdeka kok seperti turtle lambat banget? Sepintas terpikir, ini mungkinkah gara-gara kutukan atau azab?

Sebenarnya menurut pengalaman saya, di antara perorangan di masyarakat umum terjadi low trust society. Masyarakat tidak memiliki hubungan interaksi dengan intensif.

Ibarat sawah, zaman jadul ada inpres intensifikasi. Yaitu dipupuk. Hubungan interaksi yang tidak dipupuk itu hubungan loose, tidak ada komitmen.

Misalnya pada saat saya memberi lukisan yang diminta seseorang, setelahnya dikirim, tidak ada respons ucapan apapun. Itu padahal saya diminta, dan sudah diberi. Apalagi kita meminta. Hadeh.

Pada saat diberi pun kebiasaan orang berbasa-basi, oh apa jasa yang telah saya buat? Walaupun mereka itu Jenderal bintang dua.

Merasa tidak ada jasa kepada orang lain, atau artinya, oh Anda memberi, jangan menuntut bantuan atau balas budi. Ini contoh kebiasaan. Masyarakat Indonesia enggan mengikat hubungan interaksi.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.