Kudeta Militer Itu Sudah Usang

Ilustrasi pasukan kekuatan militer.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Seorang penduduk kota utama Myanmar, Yangon, mengatakan kepada BBC bahwa dia tengah bersiap untuk jalan-jalan pagi ketika dia menerima pesan dari seorang teman yang memberi tahunya tentang penahanan Suu Kyi.

Perempuan berusia 25 tahun, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut menerima aksi balasan, langsung mengecek media sosial.

"Bangun tidur dan mengetahui bahwa dunia Anda telah benar-benar terbalik dalam semalam bukanlah perasaan baru, tetapi itu adalah perasaan yang saya pikir sudah kami tinggalkan dan tak perlu kami rasakan lagi," katanya mengenang masa kecilnya di bawah pemerintahan militer.

Risiko terbesar bagi negara

Di Indonesia, saat ini penegakan hukum dijaga oleh polisi. Itupun sekarang oleh kapolri kelak kapolsek tidak mengurus laporan polisi lagi.

Artinya keadaan negara sudah benar benar diatur oleh sipil, dijaga security seperti di Real estate. Tugas polisi kelak mewakili penegak hukum federal seperti FBI mengurus kejahatan tingkat nasional.

Sedangkan petugas polisi daerah adalah pelayanan umum. Seperti halnya Polisi daerah. Demikian risiko negara atau country risk turun.

Bayangkan bila TNI menyerbu DPR, DPD, Kabinet, apa kata dunia? Rupiah bisa anjlok seketika Rp40.000 per dolar.

Kudeta militer itu sudah usang. Ada pepatah saat zaman berganti, tidak mungkin bisa kembali balik zaman old. Ibarat zaman radio berganti TV, lalu TV berwarna, sekarang TV internet, mana mungkin kembali balik. (Penulis: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM., Ketua Bidang Ekonomi NSI Nawacita Sosial Inisiatif)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.