Disparitas adalah Sumber Kekuasaan, Siapa Saja Mereka yang Berhasil?

KH Ma'ruf Amin berhasil menggandeng semua pihak.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Sering kita lihat Bruce Lee sangat jago kungfu. Agnes Mo jago nyanyi. Helmi Yahya jago direktur TVRI. Sedangkan diri kita bisa apa?

Jadi walaupun Anda insinyur kalah dengan dokter. Saya ketemu orang bergelar empat, kalah dengan BPJS. Jadi diri kita selalu merasa orang lain lebih baik.

Percayalah. Sampai Via Vallen beruban pun Anda sudah cukup dengan gelar Anda.

Tapi Anda ingin dihargai, direspek. Disukai, atau dibenci. Anda butuh pengakuan. Inilah yang membunuhmu.

Disparitas adalah sumber kekuasaan. Jadi kalau ada orang lebih baik daripada Anda. Maka Anda wajib menggandengnya.

Disparitas adalah sumber kekuasaan. Bilamana ada orang yang sangat berbeda total dengan Anda, dia ambisius, seperti kodok, menyodok semua orang, sangat serakah, Anda perlu menggandengnya.

Disparitas adalah sumber kekuasaan. Ketika ada orang yang sangat hebat, sangat tinggi pangkatnya, Anda perlu menggandengnya, dua orang sekaligus. Sehingga tidak ada orang nomor satu di kelompok Anda. Saat itu Anda adalah kelompok yang nomor wahid.

Gus Dur itu buta, tapi orang orang mendukungnya, dari chinese, buddhist, romo katholik mendukungnya maka Gusdurian adalah kelompok nomor wahid sampai sekarang.

Kiai Haji Ma'aruf Amin pun demikian. Dia mengumpulkan semua pihak. Sekarang dari bankers, sosiawan, budayawan merapat kepada beliau. Beliau ahli dalam segala bidang. Karena beliau menggandeng orang orang dari multi background. Disparitas adalah sumber kekuasaan.

( Penulis Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Alumni IPB Teknologi Pangan, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia lulus 1989)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.