Diskusi untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional

@UIN Walisongo
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kecerdasan emosional sebagaimana dijelaskan oleh Cooper dan Sawaf, adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi.

Lain halnya dengan pendapat Goleman yang menyebut bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain. Seperti kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, keterampilan sosial.

Kesadaran diri terdiri dari kesadaran emosi diri, penilaian pribadi, dan percaya diri. Sementara pengaturan diri terdiri dari pengendalian diri, dapat dipercaya, waspada, dan inovatif

Motivasi sendiri terdiri dari dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan optimis. Sedangkan, empati terdiri dari memahami orang lain, pelayanan, mengembangkan orang lain dan mengatasi keragaman.

Keterampilan sosial terdiri dari pengaruh, komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, dan kerja tim. Sebagaimana pengertian di atas, sebenarnya ada banyak cara bagi seorang akademisi untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Salah satu contohnya adalah dengan keterampilan sosial, yaitu dengan mengikat jaringan menggunakan aktivitas diskusi, kerja tim dan lain sebagainya. Mengikat jaringan dengan diskusi merupakan salah satu cara untuk mengenali setiap orang yang diajak berdiskusi.

Selain itu juga dapat mengenali perasaan masing-masing setiap orang yang sedang berdiskusi. Sehingga secara tidak langsung kepekaan kita dalam berhubungan sosial akan semakin terasah.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.