Menguak Diplomasi Digital Indonesia di Ethiopia
- vstory
VIVA – Diplomasi digital Indonesia di Ethiopia mengalami perkembangan pesat dan semakin penting ke depan. Perkembangan ini akan terus terjadi dan berkembang cepat seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital di berbagai sektor dan kehidupan masyarakat Ethiopia.
Demikian disampaikan Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika ketika menyampaikan kuliah umum secara virtual, “Ambassador Lecture”, yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Rabu (9/6).
Kuliah bertema Peran Diplomasi Digital dalam Praktek Diplomasi Indonesia di Ethiopia itu, diikuti mahasiswa dan akademisi dari berbagai kota dan daerah di Indonesia.
“Diplomasi digital adalah penyelenggaraan diplomasi yang dilakukan melalui teleconference dan komunikasi yang menggunakan teknologi internet dalam rangka mencapai tujuan diplomasi suatu negara atau kawasan,” kata Dubes Al Busyra Basnur.
“Meskipun perkembangan dan penggunaan teknologi digital di Ethiopia tidak secepat di Indonesia, namun meningkat secara signifikan terutama dikalangan kaum muda dan profesional. Dari 115 juta penduduk Ethiopia, nomor dua terbesar di benua Afrika, hampir 40 persen diantaranya adalah pengguna telephone genggam, 21 persen pengguna internet dan 6 persen aktif di sosial media,” tambah Al Busyra.
Pemerintah Ethiopia terus membangun infrastruktur teknologi digital, di kota dan daerah.
Selain menggunakan facebook, instagram dan twitter, KBRI Addis Ababa juga aktif menggunakan berbagai aplikasi media sosial lainnya, termasuk youtube channel, dalam melakukan melakukan kegiatan diplomasi.
“KBRI Addis Ababa memiliki social responsibility kepada masyarakat, diantaranya dengan cara memberitahu kegiatan dan apa saja hal penting yang sedang terjadi kepada publik dengan menggunakan teknologi digital,” ucap Al Busyra.