Program Baru RUKI Sebagai Bentuk Kemanusiaan

Ilustrasi Kegiatan RUKI Sebelum Pandemi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Uji Kompetensi merupakan sebuah tahapan yang harus dilalui oleh perawat atau bidan untuk memperoleh label kompeten. Uji Kompetensi ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai standar profesi.

Melihat adanya kesulitan yang dialami para calon perawat dan bidan yang melakukan uji kompetensi, Brajakson Siokal, alumni Bakrie Graduate Fellowship Universitas Hasanuddin 2015 dan Fellow Lead Indonesia 2018, membentuk sebuah bimbingan belajar dengan nama Rumah Uji Kompetensi Indonesia (RUKI).

Pengadaan RUKI tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah bantuan bagi seluruh calon perawat dan bidan dalam mendapatkan label kompetennya.

Namun, akhir-akhir ini, RUKI mengembangkan sebuah program baru sebagai bentuk kepedulian terhadap rekan sejawat. Program tersebut sering disebut sebagai Beasiswa Bimbel di mana RUKI memberikan bimbingan belajar secara gratis bagi para peserta uji kompetensi yang terdampak bencana alam.

Melalui wawancara singkat yang dilakukan dengan Humas RUKI, Soleh, program bantuan bencana bagi peserta Uji Kompetensi yang terdampak bencana merupakan sebuah bentuk kemanusiaan.

Bukan hanya berupa material, RUKI juga memberikan bantuan dengan bimbingan belajar gratis agar para perawat maupun bidan tetap dapat mendapatkan label kompeten. Tidak dapat dipungkiri bahwa uji kompetensi merupakan salah satu tahapan yang cukup sulit ditaklukkan.

“Salah satu bentuk kepedulian RUKI  terhadap rekan-rekan sejawat yang terdampak bencan. Semoga dengan adanya beasiswa dan donasi ini dapat memberikan dampak positif bagi yang ingin mendapatkan sebuah label kompeten, namun terhalang dengan adanya bencana,” ujar Soleh, melalui pesan WhatsApp.

Lebih jauh lagi, Soleh juga menjelaskan bahwa sistematis pemberian beasiswa tersebut terbilang cukup mudah. Bagi para perawat maupun bidan yang sedang terdampak bencana hany perlu mengirimkan KTP dengan daerah yang terdampak bencana khususnya di Sulawesi. Beasiswa ini akan tetap hadir selama bencana masih menjadi sebuah kendala untuk melakukan sebuah aktivitas.

Bantuan RUKI (Dok. Pribadi RUKI)

Selain itu, RUKI juga menyediakan fasilitas Telegram yang dapat terbuka bagi seluruh masyarakat untuk mengakses contoh-contoh soal Uji Kompetensi. Cara pengukuran efektivitas pun dilihat dari Try Out CBT yang dilakukan setiap minggunya.

Dari hasil tersebut akan diketahui tingkat kompetensi dan keefektifan dalam proses pembelajaran. Sebagai penunjang pembelajaran, RUKI juga memiliki buku pendamping yang hingga saat ini sudah berhasil terjual 500 buku setiap bulannya.

“Beasiswa ini akan terus ada sampai yang terdampak bencana sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa dan tidak membutuhkan bantuan, intinya ya seperti sediakala. Pada dasarnya, manusia kan merupakan makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan pertolongan dari manusia lainnya. Sehingga, RUKI hadir untuk membantu seluruh perawat dan bidan meraih impiannya,” ujar Soleh, melalui pesan WhatsApp.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.