Jenis-jenis Oli yang Harus Diganti pada Mobil Secara Rutin

Ilustrasi oli mesin kendaraan
Sumber :
  • dok. MMKSI

VIVA – Apabila saat ini Anda sedang mencari informasi tentang jenis oli yang harus diganti pada mobil secara rutin. Kita ketahui bersama kalau oli mesin merupakan salah satu pelumas untuk komponen mesin mobil dan sebagai penyalur tenaga pada mesin mobil.

Oleh sebab itu, oli sudah selayaknya menjadi perhatian para pemilik kendaraan. Mengingat agar mesin mobil anda tetap awet dan tahan lama, pasti menggunakan oli mesin yang memang sesuai spesifikasi mesin. Ketika salah memilih oli mesin maka ini bisa berdampak pada penurunan performa mesin mobil Anda.

Selain itu Anda harus tahu macam-macam oli yang ada pada mobil dan kapan harus menggantinya.  Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai beberapa oli yang harus diganti secara rutin. Hal ini bertujuan agar performa mobil tetap nyaman untuk digunakan. Penasaran? 

1. Oli mesin

Kita ketahui bersama, kalau oli mesin merupakan salah satu jenis oli yang menyita banyak perhatian para pemilik mobil. Fungsi oli mesin sendiri untuk melumasi mesin dan mencegah mesin agar tidak mengalami gesekan secara langsung.

Saat ini ada 3 jenis oli mesin yang bisa Anda gunakan yaitu oli semi sintetik, oli mineral, dan oli full sintetik.  Oli mesin mobil biasanya harus segera diganti yang baru ketika sudah mencapai 10.000 km.

Selain itu ada mobil lain yang perlu melakukan pergantian setelah menempuh jarak 5.000 km. Namun kalau anda menggunakan oli sintetik maka lebih tahan lama. 

2. Oli transmisi 
Berikutnya, oli yang perlu diganti secara rutin adalah oli transmisi. Oli ini memiliki peran untuk peluas pada box persneling mobil. Saat ini ada dua jenis perseneling yaitu manual dan otomatis.

Tentunya oli yang digunakan pun berbeda, kalau oli untuk mobil transmisi manual itu berbahan alami berupa mineral dengan kekentalan SAE 40. Kalau untuk mobil bertransmisi otomatis menggunakan oli automatic transmission fluid.

Pergantian mobil manual ini cukup awet, perlu diganti ketika sudah mencapai 30.000 sampai 40.000 km. Kalau untuk transmisi otomatis harus diganti ketika 30.000 km. 

3. Oli power steering

Pada mobil yang masih menggunakan sistem hidrolik power steering maka akan ada reservoir tank pada ruang mobil. Sistem ini berfungsi untuk membuat anda mengemudi mobil terasa lebih ringan.

Tidak ada jenis oli khusus yang digunakan, yang penting memiliki daya hantar yang baik. oli ini bisa bertahan lebih lama, jadi untuk pergantiannya bisa mencapai 40.000 km sampai 50.000 km. 

4. Oli gardan

Selanjutnya adalah oli gardan yang digunakan untuk melumasi pada gardan mobil. Gardan merupakan gear yang lokasinya ada di as roda mobil. Oli gardan ini hanya digunakan untuk penggerak roda belakang.

Jadi sebenarnya oli gardan ini tidak berbeda dengan oli transmisi. Namun kalau urusan pergantian biasanya lebih lama dibandingkan dengan oli transmisi. Pergantian akan dilakukan ketika sudah 50.000 km sampai 80.000 km. 

5. Oli rem atau minyak rem
Jenis oli selanjutnya adalah oli rem atau minyak rem.  Pelumas ini berfungsi untuk menyalurkan energi tekanan yang berasal dari pedal rem ke kaliper rem. Oli ini memang berbeda dengan keempat jenis oli lainnya, namun tetap harus melakukan pergantian secara berkala agar bisa berfungsi secara maksimal.

Untuk penggantian, oli rem ini akan diganti ketika sudah tidak layak pakai ditandai dengan warna gelap. Pergantian dilakukan ketika sudah mencapai 30.000 km.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.