Doclang, Kuliner Bogor yang Sudah Jarang

Doclang
Sumber :
  • vstory

VIVA – Namanya Doclang. Kedengarannya lucu ya. Tapi mencerminkan Sunda banget. Doclang ini sebenarnya adalah singkatan dari Medok Kacang. Ini karena memang Doclang disajikan dengan bumbu kacang yang kental atau bahasa Sundanya "medok".

Kalau ke Bogor naik kereta, cobalah menyebrang ke arah jembatan Merah. Di sana ada penjual Doclang dengan gerobaknya. Ada dari pagi sampai sore, tapi yang jualan bergantian.

Di tempat lain juga ada, tapi penjual Doclang memang sudah jarang. Beda dengan penjual Soto mie Bogor yang bisa kita jumpai di mana-mana. Penjual Doclang hanya di tempat-tempat tertentu saja. 

Gak perlu khawatir merogoh kocek terlalu dalam, karena harganya murah meriah. Cukup dengan uang Rp12.000 kita bisa menikmati seporsi Doclang. Tapi kalau kamu gak suka pakai telur, maka kamu cuma membayar Rp 10.000 untuk seporsi Doclang tanpa telur.

Seporsi Doclang berisi irisan ketupat, tahu, kentang, telur dan tauge. Kemudian disiram dengan saus kacang yang kental dan rasanya agak manis. Di antaranya ditaburi bawang goreng dan kerupuk.

Mirip ketoprak kalau di Jakarta atau Cirebon. Yang membedakan di sini, ketupatnya dibuat besar banget dan diiris-iris kecil. Bumbu kacangnya kalau Doclang lebih kental dan rasanya lebih manis dibanding Ketoprak.

Penasaran sama Doclang? Yuk jalan-jalan ke Bogor. Kuliner Bogor gak cuma Soto Mie aja lho. Ada Doclang yang enak dan murah meriah. 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.