Pengalaman Pribadi Bangkit dari Kegagalan
- U-Report
VIVA – Akhir tahun 2019, saya menerima amanah untuk memimpin pendidikan di Pesantren. Awalnya, saya merasa berat sekali menjalankannya. Karena sebelumnya, saya sudah diberi amanah untuk memimpin keamanan, namun amanah itu gagal. Jadi berawal dari kegagalan itu, saya pun merasa minder untuk menerima amanah pendidikan.
Selain itu, saya juga selama di pesantren belum pernah sama sekali ikut pelatihan atau seminar program pendidikan. Itulah alasan saya kenapa merasa berat. Hampir enam bulan, saya pasif. Permintaan tanggapan permasalahan pendidikan dari pengurus yang lain hampir setiap minggu selama enam bulan pasti ada.
Hati saya sama sekali tidak tergerak oleh keadaan itu. Justru semakin saya mengetahui permasalahan yang sedang berlangsung, saya semaikin minder untuk menjalankan amanah pendidikan. Kegagalan masa lalu selalu menghantui saya. Ketika saya mau bangkit, mau menanggapi masalah-masalah pendidikan yang berlangsung, di dalam hati saya seakan-akan ada yang membisiki saya, “Jangan tanggapi masalah ini! nanti gagal lagi”. Itulah salah satu bisikan yang muncul di dalam hati saya.
Setelah sekian lama saya pasif, saya semakin minder untuk menjalankan amanah pendidikan. Karena permasalahan-permasalahan yang muncul tidak pernah saya tanggapi. Minder saya malah semakin berat. Hidup saya waktu itu semakin kacau. Seakan-akan saya sudah tidak punya kegiatan lagi. Sampai dalam diri saya pernah muncul perasaan ketakutan yang luar biasa.
Seiring berjalanya waktu, dalam keadaan yang sedang kacau dan ketakutan, saya mencoba bangkit kembali. Sedikit demi sedikit saya gali kesalahan-kesalahan saya pribadi. Saya mencoba putar kembali perjalanan saya selama saya memimpin keamanan. Hampir satu bulan saya merenungi kesalahan-kesalahan saya. Setelah sudah saya temukan masalah, yang menyebabkan kegagalan saya dan ternyata kegagalan itu berawal dari perbuatan jelek saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari motivasi.