Ditegur Rasul karena Ingkari Kitab Karya Imam Ghazali
- vstory
VIVA – Abul Hasan Ali bin Har-zahim Al Faqih awalnya mengingkari dan hendak membakar kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali. Namun, sebelum itu dilakukan, ia bermimpi bertemu Rasul. Dalam mimpi itu Rasul menegur dan memberi hukuman cambuk kepadanya sehinga Abul Hasan bertobat.
Salah satu kitab karya Imam Ghazali yang hingga kini banyak dipelajari di pesantren-pesantren adalah Ilya’ Ulumuddin. Akan tetapi, dahulu keberadaan kitab tersebut pernah dipermasalahkan oleh orang-orang.
Salah satunya adalah Abul Hasan Ali bin Har-zahim Al Faqih atau yang lebih dikenal dengan Al Maghribi. Ia menyebut di dalam kitab tersebut terdapat banyak hadis dhaif (hadits yang lemah,red).
Diceritakan oleh Al Maghribi, dalam kitab Ta’rifil Ahya’bi Fadlo ilil Ihya’ bahwa ia pernah dengan tegas mengingkari kitab Ihya’Ulumuddin. Bahkan, ia sempat berniat untuk membakar kitab yang sangat populer tersebut.
Ditegur Rasul
Pada saat itu, Al Maghribi juga seorang yang punya pengaruh di penduduk setempat. Ia merupakan orang yang sangat ditaati dan kata-katanta didengarkan oleh masyaraka luas.
Merasa bahwa pengaruh dirinya sangat besar dan tidak mau kehilangan nama besarnya, maka kata-katanya pun memerintahkan para santrinya untuk mencari dan mengumpulkan naskah-naskah kitab Ihya’ Ulumuddin. Ia bermaksud membakar naskah-naskah kitab tersebut di sebuah masjid pada hari Jumat.
Namun, baru saja rencana itu dibuat, pada malam hari ia bermimpi seakan-akan masuk ke sebuah masjid. Di dalam masjid dia bertemu Nabi Muhammad SAW bersma Abu Bakar Ash-Shiddiq san Umar bin Khattab, serta Imam Ghazali.
Ketika kata-katanya datang, Imam Ghazali, “Ya Rasulullah, dialah orang yang memusuhiku. Jika benar adalah seperti yang dia yakini, maka aku bertobat kepada Allah. Dan jika yang benar adalah apa yang aku tulis, karena mengharap berkahmu dan mengikuti sunnahmu, maka ambilkan untukku hakku dari orang yang memusuhiku.”
Nabi Muhammad SAW kemudian meminta kitab Ihya Ulumuddin. Ia membuka lembar demi lembar dan membaca isi kitab itu. Beliau lalu berkata, “Demi Allah, sesungguhnya ini adalah sesuatu yang bagus.”
Setelah itu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab RA juga bergantian membuka dan membaca isinya. Keduanya pun sama-sama berkomentar bahwa isi kitab tersebut adalah bagus. Sebagai teguran, maka Nabi Muhammad SAW pun memerintahkan agar baju Al Maghribi dilepas. Ia mendapatkan beberapa cambukan sebagai seorang yang telah berbohong
Ketika sampai cambukan kelima Abu Bakar berkata, “ Ya Rasulullah, barangkali dia mengira telah mengikuti sunahmu dan ternyata ia keliru.”
Bertobat
Imam Ghazali sendiri juga berkenan untuk dihentikan hukuman itu. Sehingga, Rasulullah pun menghentikan cambukan itu. Beberapa saat kemudian, Al Maghribi terbangun dari tidurnya. Namun anehnya, ia merasakan sakit di punggungnya dan terdapat bekas cambukan.
Al Maghribi lantas bertobat dan menceritakan mimpinya kepada sahabatnya. Selama beberapa waktu, ia masih meraskan kesakitan dari bekas cambukan itu. Sampai suatu ketika ia bermimpi lagi bertemu Rasulullah Saw. Dalam mimpi itu Rasul mengusap tangannya ke punggung Al Maghribi.
Setelah bangun dari mimpi yang kedua tersebut, Al Maghribi pun tidak lagi meraskan sakit. Bahkan, di punggungnya sudah tidak ada lagi bekas cambukan. Setelah itu Al Maghribi memilih menekuni mengkaji kital ihya’ ulumuddin. Lewat itulah Allah memberikan pemahaman ilmu kepadanya sehingga ia memperoleh ma’rifatullah.