BCA Syariah Catat Pertumbuhan Aset 14,6 Persen, Laba Bersih Tembus Rp 164,9 Miliar
- freepik.com/freepik
Jakarta, VIVA - PT Bank BCA Syariah atau BCA Syariah membukukan pertumbuhan aset pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Strategi pengembangan infrastruktur yang tepat dan penyaluran pembiayaan yang mengedepankan prinsip kehati-hatian menjadi kunci peningkatan aset.
Hingga November 2024, aset BCA Syariah tercatat mencapai Rp 15,4 triliun atau meningkat 14,6 persen dari tahun ke tahun (YoY). Lonjakan ditopang pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 10,4 triliun atau melonjak 29,4 persen yoy.
Bank BCA Syariah juga membukukan kenaikan laba bersih sebesar 16,7 persen secara yoy. Sehingga keuntungan yang dihasilkan anak perusahaan bank BCA mencapai Rp 164,9 miliar.
DPK melesat 12,9 persen secara tahunan mencapai Rp 11,4 triliun. Komposisi dana murah atau CASA dari total DPK mencapai 35 persen.
Dikutip dari keterangan resmi pada Senin, 30 Desember 2024, BCA Syariah terus berupaya memberikan kontribusi pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kinerja positif yang dicapai merupakan hasil dari penerapan strategi yang sejalan dengan dengan kondisi ekonomi yang penuh tantangan di 2024.
Kinerja baik perseroan turut tercermin dalam kualitas pembiayaan (NPF) yang terjaga di level 1,80 persen. Komposisi pembiayaan didominasi segmen komersial, yaitu sebesar 68,8 persen dari total pembiayaan perusahaan.
Berdasarkan pertumbuhanya, pembiayaan konsumer menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 77,7 persen secara yoy atau mencapai Rp 1,4 triliun. Nominal tersebut ditunjang penyaluran pembiayaan KPR iB dan Emas iB.
Pembiayaan Emas iB meningkat signifikan sebesar 203,4 persen secara yoy. Hal tersebut menunjukkan semakin meningkat minat masyarakat untuk berinvestasi logam mulia.
"BCA Syariah secara konsisten turut menerapkan sustainable banking. Di mana bank menyalurkan pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB)," demikian keterangan resminya.
Persentase pembiayaan KUB BCA Syariah mencapai 26,1 persen dari total pembiayaan Bank senilai Rp2,7 triliun. Artinya melonjak 15,3 persen secara tahunan.
Lebih lanjut, Bank BCA Syariah memaparkan implementasi penyaluran pembiayaan terlaksana pada tujuh sektor kegiatan usaha berkelanjutan. Sektor tersebut meliputi kategori efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, produk eco efficient serta pembiayaan UMKM.