Tumbuhkan Minat Baca Sejarah Islam melalui Bedah Buku
VIVA – Peradaban Islam dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar saat ini tidak lepas dari peran Nabi Muhammad SAW, para khulafaul rasyidin, para sahabat, dan para ulama yang berdakwah semata-mata hanya untuk memperoleh keridaan Allah SWT. Sebagai seorang pemuda dan mahasiswa Muslim yang hidup di era milenial, sangat penting sekali mengetahui dan mempelajari sejarah panjang lahirnya Islam. Sehingga, dapat mengambil hikmah dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seperti kutipan pidato Bapak Proklamator sekaligus Presiden Republik Indonesia pertama yang mengatakan, jangan sekali-kali melupakan sejarah, atau jas merah. Dengan mempelajari sejarah, khususnya sejarah Islam, pemuda, dan mahasiswa Muslim dapat meneladani spirit kebangkitan Islam di masa lalu dan dapat mengaplikasikannya dalam dakwah untuk umat.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat Dewata (KAMMI Dewata) mengadakan kegiatan diskusi dan bedah buku dengan tema, Mengenal Sahabat Rasulullah Sallahu Alaihi Wasssalam. Kegiatan ini diadakan di Sekretariat KAMMI Komisariat Dewata, Jalan Waturenggong, Gang XVIII No 29, Denpasar, Bali pada Minggu 24 Desember 2017, usai salat magrib.
Pemateri dalam kegiatan diskusi dan bedah buku yang diadakan KAMMI Komisariat Dewata adalah Very Nur Syamsi, selaku Ketua KAMMI Komisariat Dewata periode 2017-2018. Buku yang dikaji pekan ini adalah buku Sejarah Emas dan Atlas Perjalanan Nabi Muhammad, serta buku Sahabat-sahabat Rasullullah karangan Shafiyurrahman Al Mubarakfuri.
Very, sapaan akrab pemuda semester akhir fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Mahasarasawati, Denpasar ini menjelaskan tentang perjalanan sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq RA dalam berdakwah di Makkah. “Sosok Abu Bakar Ash Shiddiq RA menjadi tokoh perjuangan Islam bersama Rasullullah SAW. Beliau adalah orang yang pertama kali mempercayai Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Miraj yang diluar nalar logika manusia biasa,” papar Very.
Sosok Abu Bakar Ash Shiddiq RA selalu mengajak orang-orang di sekitarnya untuk kembali ke jalan yang benar dan taat beribadah kepada Allah SWT. “Sebagai mahasiswa dan pemuda dakwah kampus, kita harus mengambil pelajaran cara berdakwah Abu Bakar Ash Shiddiq kepada umat yang jauh dari nilai-nilai keislaman,” tegasnya.
Selain kegiatan bedah buku, KAMMI Komisariat Dewata juga ada agenda setor hafalan surat Alquran khusus untuk kader KAMMI dan silaturahmi. Kegiatan bedah buku dan diskusi merupakan salah satu program kerja unggulan KAMMI Komisariat Dewata yang diadakan dwi pekanan. Kegiatan ini juga tidak sebatas untuk kader dan anggota KAMMI saja, namun juga dibuka untuk umum.
Di pekan-pekan selanjutnya, organisasi KAMMI Komisariat Dewata akan membahas satu persatu sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang membantu dalam berdakwah dan perjuangan Islam, hingga Islam bisa dikenal di seluruh dunia. (Tulisan ini dikirim oleh Herdian Armandhani, Denpasar)