Inspirasi Nyata untuk Calon Pemimpin Masa Depan
VIVA – Pemuda merupakan tonggak utama kemajuan suatu bangsa. Konon, di tangan pemudalah nasib bangsa ini ditentukan. Hanya saja, pemuda zaman ini dihadapkan dengan beragam tantangan untuk menggapai mimpi dan asa. Demi menjawab tantangan tersebut, Dompet Dhuafa Pendidikan kembali menggelar Kelas Inspirasi yang dilaksanakan di SMART Ekselensia Indonesia pada Kamis, 30 November 2017 lalu.
Menggadang tema Kepemimpinan untuk Masa Depan, Kelas Inspirasi mampu membius enam puluh siswa SMART Ekselensia Indonesia yang hadir. Tidak tanggung-tanggung, di Kelas Inspirasi kali ini, Komisaris Utama Mandiri Life, Sentot A. Sentausa, datang membagikan pengalaman terbaiknya dalam membangun kesuksesan dalam berkarier di dunia perbankan nasional.
Acara Kelas Inspirasi SMART Ekselensia Indonesia diawali dengan pembukaan meriah dari pembawa acara. Setelah resmi dibuka, Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, Syafii’e El Bantanie, memberikan sambutan pengantar sebagai pemanasan semangat sebelum sesi sharing inspirasi. Beliau memberikan semangat kepada siswa agar terus bersemangat dalam menyerap berbagai insipirasi dari banyak sumber di SMART Ekselensia Indonesia.
Akhirnya, saat yang dinantikan tiba. Yakni sesi sharing kepemimpinan dari Sentot. Tepuk tangan meriah dari para siswa langsung menyeruak di saat Sentot mengawali aksi berbagi inspirasi. Sentot mengawali sesi sharing dengan bercerita tentang profil utama dirinya. Ia mengawali karier sebagai analis di BPPT setelah lulus dari Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selang beberapa waktu, ia mencoba peruntungan karier di salah satu bank terbesar di Indonesia, Bapindo. Banyak tantangan yang hadir kepadanya dalam meniti karier di dunia perbankan hingga akhirnya berhasil menjadi seorang kepala cabang.
Sentot menuturkan, jika ingin sukses, para siswa harus mengasah daya kepemimpinan dengan cara mengenali diri sendiri. Karena dari situlah mereka dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya. Hal tersebut disampaikan dengan sebuah kalimat kunci utama “Who Am I?”. Sontak, para siswa tersadarkan untuk mengetahui lebih dalam “siapa” dirinya untuk memaksimalkan potensi meraih kesuksesan.
“Allah telah memberikan kita banyak kesempurnaan. Jika kita tak memanfaatkannya dengan baik maka kita tidak bersyukur. Untuk itulah, penting sekali untuk tidak menyerah pada mimpi,“ tutup Sentot dalam pemberian inspirasi nyata kepada pemimpin muda masa depan. (Tulisan ini dikirim oleh Pradila Maulia)