Menkominfo Ajak Pemuda Muslim Bali Kuasai Teknologi
VIVA – Pesantren Digital Indonesia Chapter Bali mengadakan Seminar Kebangsaan bertema “Penguatan Nasionalisme melalui Pemanfaatan Dunia Digital untuk Mencetak Generasi yang Inovatif dan Produktif” pada Minggu, (22/10/2017). Seminar Kebangsaan ini diadakan di Ballroom Hotel Adhi Jaya, Jalan Sunset Road, Badung, Bali dengan mengundang pembicara yang mumpuni di bidangnya.
Para pembicara tersebut di antaranya Rudiantara, S Stat,MBA, Menteri Komunikasi dan Informasi RI; Dr Dadang Hermawan, Ketua STIKOM Bali; Dr H Arya Sandhiyudha, S Sos, Msc, Direktur Eksekutif MaCDIS; Khairul Mahfuz, SSi Msi, Presiden Pesantren Digital Indonesia; dan Heri Sucipto, Lc, MM, Pakar Cyber Crime Mabes POLRI.
Kegiatan Seminar Kebangsaan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai elemen organisasi Muslim di Bali. Seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Kelompok Studi Ekonomi Islam FEB Universitas Udayana, dan Dewan Masjid Indonesia.
Menkominfo Rudiantara dalam acara Seminar Kebangsaan tersebut mengajak anak muda Indonesia untuk bijak dalam menggunakan teknologi. Menurutnya teknologi jika digunakan dengan baik akan membawa manfaat yang baik untuk perkembangan suatu bangsa. Salah satunya adalah dengan memasarkan produk-produk bisnis e-commerce. Ia menambahkan, situs perdagangan digital sangat efektif untuk menjual sebuah produk dan meningkatkan omset.
Namun demikian, pasar e-commerce di Indonesia memiliki banyak tantangan. Seperti sumberdaya manusia yang handal, masih banyaknya bisnis start up, perpajakan, perlindungan konsumen, membangun kepercayaan konsumen , logistik, dan keamanan cyber.
Ia juga mengajak anak muda Indonesia untuk menggunakan aplikasi digital buatan anak negeri seperti aplikasi Pesankita untuk meningkatkan nasionalisme. “Sudah saatnya anak muda di Indonesia beralih menggunakan aplikasi digital buatan anak negeri untuk mendukung gerakan nasionalisme” tegasnya.
Rudiantara juga mengatakan, bahwa saat ini Pemerintah RI sedang dalam proses pembangunan Palapa Ring. Yaitu pembangunan serat fiber optik di bawah laut untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses internet. “Saat ini, Pemerintah RI sedang gencar membangun Palapa Ring untuk mendukung pengembangan teknologi di Indonesia,” ungkapnya.
Pemateri berikutnya yang tak kalah menarik adalah Arya Sandhiyuda. Di TV Nasional, Arya sering diundang untuk menjadi pembicara krisis internasional, seperti ketegangan di Negara Timur Tengah. Untuk seminar yang ia bawakan, ia banyak mengungkap bahwa Indonesia memiliki bonus demografi yang bisa dimanfaatkan untuk meraih cita-cita anak bangsa untuk mencapai zaman keemasan.
Sedangkan, Heri Sucipto memaparkan tentang kejahatan dunia cyber, pemanfaatan sosial media yang baik dengan tidak menyebarkan hoax, dan penerapan UU ITE dalam berselancar di dunia maya.
Salah seorang peserta Seminar Kebangsaan bernama Ghiyas Ghifari mengatakan, bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak muda yang ingin memasarkan produknya melalui dunia maya “Menarik sekali seminar ini, dapat membantu dalam mendukung bisnis yang sedang saya kembangkan,” ujarnya.
Dalam kegiatan Seminar Kebangsaan ini juga ada sesi konsultasi bisnis dan tips pengembangan bisnis yang ampuh dari para pemateri yang tergabung dalam Pesantren Digital. (Tulisan ini dikirim oleh Herdian Armandhani, Denpasar, Bali)