Ayang, Anak Asuh yang Berprestasi

Ayang, salah satu anak asuh Rumah Yatim.
Sumber :

VIVA – “Rumah Yatim memberikan lebih dari apa yang saya inginkan,” ungkap Ayang Fakhroji, anak asuh Rumah Yatim Cinere. Sebelum masuk ke Rumah Yatim, Ayang (15) adalah anak kampung pada umumnya, yang suka bermain dengan teman-teman sebayanya.

Tentu kebiasaan itu tidak berubah. Khususnya, kebiasaan bermain bola yang sangat dia gemari. Bedanya, sejak di Rumah Yatim hobinya bertambah yakni membaca novel dan berenang. Selain itu, kebiasaan-kebiasaan baik dari Ayang pun semakin banyak sejak tinggal di asrama Cinere.

Kini, dia terbiasa tahajud dan berbicara di depan umum dengan kegiatan muhadoroh yang menggiringnya menjadi juara ketiga lomba dai remaja. Terbiasa menghafal Alquran yang membawanya menjadi wisudawan tahfiz terbaik dua tahun berturut-turut. Dan, hafalannya pun kini sudah mencapai 6 juz, meski dia mengakui bahwa tidak semuanya fasih dia hafal.

Untuk hafalan hadis, Ayang terbilang cukup baik. Karena sejak adanya kurikulum tersebut, dia sudah mampu menghafal 28 hadis. “Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Saya mendapatkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan, karena di Rumah Yatim saya dididik dengan sangat tegas,” ucapnya.

Ayang selalu bersyukur. Entah akan jadi apa jika dirinya masih diam di kampung halamannya di Gunung Goong, Sukabumi. Sesekali, saat dia pulang menemui kedua orang tuanya, dia menyaksikan pergaulan teman-temannya sangat memprihatinkan. Jauh dari ajaran Islam yang berakhlak, santun, dan bermoral. Bahkan menurutnya, pergaulannya sangat buruk sekali.

Ayang memiliki banyak cita-cita. Salah satunya adalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Maka, jika saat ini dia masih berada di kampung halaman dan bergaul dengan cara teman-temannya, tentu cita-cita itu akan kandas. Karena salah satu harapan Ade Ruswandi dan Tati Sumiati, ayah dan ibunya, ingin Ayang menjadi anak yang saleh. “Saya ingin membahagiakan orang tua saya, meski itu dengan hal yang kecil,” papar Ayang.

Tapi ternyata bukan hal kecil yang Ayang lakukan. Di usianya yang masih belia, yang masih duduk di bangku SMP, banyak hal yang membuat orang tuanya bangga. Salah satunya, sejak dia kelas 1 SMP, dia selalu menjadi juara kelas. Dari awalnya juara 2, semakin meningkat hingga kini dia menduduki peringkat pertama di kelasnya. “Alhamdulillah, masih setia di juara pertama. Mudah-mudahan di semester pertama kelas 3 ini pun saya masih setia di ranking pertama,” paparnya. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)