Harapan Generasi Muda di Balik Sosok Anies Baswedan
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Anies Baswedan, 48 tahun, telah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode tahun 2017-2022. Dan telah menyampaikan pidato pertamanya di hadapan rakyat dan masyarakat Jakarta di Balai Kota. Pada awal memulai pidatonya, Anies menegaskan dengan lantang bahwa, “Warga Jakarta telah bersuara dan terpaut dengan satu rasa yang sama, keadilan bagi semua”.
Cukup lama rakyat Indonesia merindukan kepemimpinan yang menggerakkan. Seorang pemimpin yang memiliki konsistensi pemikiran, walau sering menerima hujatan dan cercaan dalam tiap pilihannya. Namun, sejak lama, Anies Baswedan telah menyuarakan konsistensi pemikirannya mengenai solusi bagi bangsa ini bahwa, masih ada harapan untuk Indonesia.
Beliau berulang kali menyatakan, kalau memang politik itu kotor, kita harus mau membersihkan, menyemir, dan menyapu yang kotor itu. Walau harus kita bersihkan setiap hari. Sebagai salah satu ahli waris kepemimpinan nasional Indonesia saat ini dan di masa depan, kita dapat menarik sejumlah pelajaran penting bagi generasi muda di tanah air.
Pertama, berani mengambil keputusan. Hal ini merupakan hal utama yang dapat kita pelajari dari bagaimana seorang Anies yang sebenarnya sudah cukup nyaman dengan kedudukannya sebagai tokoh pendidikan (Indonesia Mengajar) dan akademisi/intelektual, berani mengambil langkah terjal memasuki dunia politik. Dunia yang menurut Anies, jauh dari tepuk tangan dan justru penuh dengan cacian dan hujatan. Hal ini menunjukkan pelajaran bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan, sepahit apapun. Dan tidak pernah mundur ke belakang atau menyesali keputusannya.
Kedua, menjadikan jabatan sebagai amanah. Sosok Anies memberikan pelajaran penting bagi generasi muda saat ini. Bahwa bukan gelar, posisi, atau jabatan yang perlu diraih, namun bagaimana menjadi inspirasi, berkat, dan bagaimana menjalankan setiap kepercayaan yang diberikan menjadi amanah bagi lingkungan dan masyarakat. Termasuk masyarakat yang tidak diperhatikan. Hal ini sangat sulit, mengingat banyaknya pemimpin, politisi, bahkan pengisi jabatan penting yang memilih untuk melakukan korupsi dan hal-hal tercela lainnya.
Ketiga, menjadi inspirasi dalam setiap kepercayaan yang diberikan. Generasi muda dapat menangkap ada makna dalam setiap pilihan tindakan Anies. Ada nilai positif yang ditularkan dalam setiap kesempatan. Dan Anies, termasuk tokoh muda Indonesia yang memberikan inspirasi keteladanan bagi generasi muda untuk mau turun tangan melunasi janji kemerdekaan.
Terakhir, Anies merupakan sosok dari sedikit pemimpin yang mau menyuarakan suara rakyat, yaitu suara keadilan untuk semua. Saat ini, Anies Baswedan sedang meneruskan sejarah Indonesia yang sudah ditulis oleh para pendahulunya. Sedang melunasi janji kemerdekaan yang diperjuangkan para pendahulunya. Sedang berikhtiar untuk memastikan keberpihakkan Pemerintah untuk semua. Bukan untuk golongan atau kelompok tertentu, tetapi untuk semua, tanpa terkecuali.
Pembukaan UUD 1945 telah memuat, “Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa, mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Oleh karena itu, menjadi tugas bagi Gubernur Anies Baswedan dan segenap warga dan juga generasi muda Indonesia untuk memastikan keadilan untuk semua. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Salam Rakyat! (Tulisan ini dikirim oleh Ezra Halleluyah Awang, Praktisi Hukum )