Bantuan untuk Warga Lanjut Usia di Praya Lombok Tengah
VIVA – Menurut Wikipedia, sebagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan areal pertanian. Maka, sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani. Secara keseluruhan, persentase pembagian penduduk di Kabupaten Lombok Tengah dari segi mata pencarian adalah bidang pertanian 72 persen, industri 7 persen, jasa 7 persen, perdagangan 7 persen, angkutan 3 persen, konstruksi 2 persen, dan lain-lain 2 persen.
Maka, tak heran saat Rumah Yatim NTB menyambangi daerah Praya Kota dan Praya Tengah untuk menyalurkan bantuan sembako, mayoritas mustahik yang diberikan santunan adalah buruh tani. Meski sebagian ada yang menjadi pengrajin batu bata dan sebagian tidak bekerja karena mereka sudah lanjut usia.
Bermula dari keprihatinan Heryani, seorang relawan Rumah Yatim asal Praya yang menyaksikan berbagai kekurangan yang dirasakan penduduk di kampung halamannya. Terutama karena banyaknya lansia yang tidak sejahtera di masa tuanya. Dia pun mengajak pihak Rumah Yatim, khususnya Kepala Cabang Rumah Yatim NTB, Amir Sumarna untuk mengunjungi dan memberikan maslahat untuk warga sekitar di sana.
Setelah melakukan survei di hari sebelumnya, pada kesempatan pekan ini, tepatnya 9 Oktober 2017, tim Rumah Yatim pun langsung berkunjung dan memberikan bantuan sembako berupa beras, mi instan, minyak, gula dan teh. Rumah Yatim membawa 50 paket sembako untuk lingkungan Propok, Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Dan 50 paket lagi untuk lingkungan Sasake, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah.
Kehadiran Rumah Yatim di tengah-tengah mereka memberikan kebahagiaan tersendiri. Karena kehadirannya menjawab kekhawatiran mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang serba kekurangan. Terutama para lansia yang sampai-sampai tak sadar mencium tangan Salma Hasana, salah satu tim Rumah Yatim. Karena saking mereka bahagia atas pemberian dari Rumah Yatim NTB kepadanya.
“Ini pertama kalinya kami menyalurkan bantuan ke sini. Dan Alhamdulillah, warga di sini sangat menyambut baik kami. Sampai-sampai seorang Fapuq mencium tangan saya, padahal seharusnya kebalikannya,” papar Salma.
Dalam kesempatan itu para lansia itu pun tak lupa mengucapkan terima kasih dan doa yang mereka lantunkan dalam bahasa Sasak kebanggaan mereka. Selain warga, dalam kesempatan itu, pihak aparat setempat tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang senantiasa peduli terhadap warganya. Tak lupa, mereka pun berdoa untuk kemajuan Rumah Yatim dan kesuksesan para donaturnya.
Meski ini pertama kali Rumah Yatim menyalurkan bantuan di daerah ini, namun tak lantas membuatnya harus terhenti untuk memberikan manfaat. Bahkan, rencananya Rumah Yatim akan menambah satu kemitraan lagi di daerah sana setelah sebelumnya ada satu kemitraan yang sudah dikelola.
“Kami melihat ada satu lembaga pendidikan yang memenuhi syarat kemitraan Rumah Yatim. Insya Allah jika semua persyaratan sudah terpenuhi, maka kami akan jadikan mereka mitra,” papar Salma. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)