Selamat Datang Mimpi

Saatnya meraih impian.
Sumber :

VIVA.co.id – Sebagai makhluk yang dianugerahi akal pikiran, pastilah kita mempunyai keinginan, cita-cita, harapan, bahkan mimpi. Mimpi dalam hal ini bukanlah kejadian, atau pengalaman alam bawah sadar yang melibatkan panca indra, pikiran, atau perasaan saat kita tidur. Melainkan memiliki arti yang meluas sebagai sebuah cita-cita atau tujuan yang hendak dicapai.

Sejak kecil, pasti ada di antara kita yang pernah bermimpi ingin menjadi seorang polisi, dokter, pilot, guru, astronot, bahkan presiden sekali pun. Dalam realitas kehidupan yang kita jalani saat ini, kita harus memiliki cita-cita dan impian, agar hidup kita dapat terarah dan memiliki tujuan yang jelas.

Kita bebas merancang impian kita sesuai dengan yang kita inginkan. Dan, kita juga bebas untuk mengubah impian kita setiap saat, jika memang suara hati kita menghendaki untuk mengubahnya.

Keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup selalu berawal dari impian. Namun, tidak semua orang berhasil mewujudkan impiannya. Hal ini bergantung pada bagaimana kita bisa mengarahkan impian kita kepada kenyataan yang kita harapkan.

Orang yang berhasil mewujudkan impiannya adalah orang yang dapat menyelaraskan antara impian dengan tindakan. Suatu impian akan dapat dicapai jika kita tidak terlena dengan impian-impian kita dan selalu hidup dalam dunia impian. Namun, kita diharapkan untuk mau mengubah sikap dan tindakan kita menuju ke arah impian yang kita cita-citakan.

Jika saat ini kondisi dan keadaan kita sangat jauh dari impian yang dimiliki, kita harus mengubah perilaku dan tindakan kita untuk mencapainya. Dengan kata lain, kita harus keluar dari zona kenyamanan (comfort zone) kita. Misalnya, jika kita memiliki impian untuk bisa lulus sekolah/kuliah dengan nilai baik, ubahlah sikap kita yang mungkin biasa bermalas-malasan untuk menjadi lebih giat lagi dan berusahalah dengan sebaik mungkin untuk mewujudkannya.

Lantas kita berpikir, bagaimana cara meraih mimpi itu? Apakah kita bisa menggapai mimpi itu? Apakah hanya sebatas angan-angan saja? Sejenak, mari kita renungkan pertanyaan tadi pada diri kita masing-masing. Mampukah aku? Jika kita sungguh-sungguh, jawablah dengan tegas “Iya, saya bisa!” atau “Yes, I can do it!”.

Karena, perlu kalian ketahui bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan. Niat dan kesungguhan adalah salah satu modal utama untuk meraih mimpi. Ada salah satu hadis mengatakan, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT dibandingkan dengan orang mukmin yang lemah”. Kita diciptakan oleh Allah SWT bukan untuk menjadi seorang pecundang. Tetapi, kita telah disiapkan oleh Allah, berpotensi untuk sukses.

Apalagi di zaman sekarang ini, banyak orang yang pesimis dalam mengejar mimpinya. Karena menurut mereka, segala sesuatu dapat diukur dan diprediksikan dengan kecanggihan teknologi informasi dan teori peluang matematis. Jadi, hal yang kurang mungkin lebih baik ditinggalkan.

Memang tidak ada salahnya memanfaatkan teknologi informasi. Tetapi, tidak lantas membuat kita untuk tidak berani bermimpi. Membuat dunia yang sebenarnya besar menjadi kecil dan sempit dalam pikiran kita, dikarenakan oleh teori dan peluang yang tidak seberapa besar dan luar biasa.

Kesuksesan sejati adalah ketika kita menyakini bahwa semua ini hanyalah milik Allah. Yang membuat kita menjadi tawadu dan rendah hati. Yang membuat kita terus menerus membersihkan hati, dan terus meningkatkan kemampuan untuk menampilkan yang terbaik, yang terlihat dari kemuliaan akhlak dan kesempurnaan amal dengan hati yang ikhlas. Insya Allah kita akan mendapatkan kesuksesan di dunia maupun akhirat.

“Karena sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” - QS. Al-Insyirah: 5-6. (Tulisan ini dikirim oleh Prita Ladis Yumaida, Ketua Rohis SMPN 1 Model Babat Toman, Sumatera Selatan)