Perlunya Dukungan Pendidikan Berkualitas di Daerah
VIVA.co.id – Bupati Kabupaten Blitar, Riyanto dan Walikota Batu, Edy Rumpoko tampak terpesona dengan penampilan siswa yang percaya diri tampil dengan lancar menjelaskan pembelajaran yang mereka lakukan setiap hari hingga menghasilkan karya yang mereka presentasikan. Kegiatan ini terbingkai saat pelaksanaan penutupan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Blitar dan Kota Batu.
Tidak hanya di Kabupaten Blitar dan Kota Batu, kegiatan penutupan yang telah dilaksanakan secara berkelanjutan di 15 kabupaten dan kota menunjukkan hasil yang luar biasa. Ke-15 kabupaten dan kota yang telah melaksanakan penutupan program USAID PRIORITAS meliputi Bangkalan, Lamongan, Sampang, Sidoarjo, Nganjuk, Lumajang, Pamekasan, Pasuruan, Kota Mojokerto, Ngawi, Madiun, Jombang, Blitar, Kota Batu, dan Kabupaten Mojokerto.
Di Kabupaten Madiun misalnya, dua orang siswa kelas VI Aulia Istiqomah dan Firsty Ayundia dengan percaya diri menampilkan proses penjernihan air dan bisa menjelaskan secara detail bagaimana memanfaatkan material sederhana bisa bermanfaat menjernihkan air. Silvana Erlina, koordinator USAID PRIORITAS Jatim mengungkapkan keberanian siswa tersebut tidak dibentuk secara instan. “Mereka bisa tampil percaya diri dan lancar menjawab pertanyaan dari audiens karena memang setiap hari mereka melakukannya di kelas,” ungkapnya.
Melihat hasil tersebut, ke-15 kepala daerah dan pemangku kebijakan pendidikan bertekad untuk terus melanjutkan pendidikan berkualitas. Bupati Kabupaten Blitar, Riyanto berjanji akan terus mengawal proses peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Blitar dengan melanjutkan program yang sudah dikembangkan oleh USAID PRIORITAS. “Sebagai mantan guru, saya merasakan betul manfaat pelatihan untuk guru. Untuk itu saya akan berkomitmen untuk terus membentuk pendidikan berkualitas di Kabupaten Blitar,” terangnya.
Sementara itu Walikota Batu, Edy Rumpoko mengungkapkan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh program USAID PRIORITAS ternyata membentuk guru-guru berprestasi di Kota Batu. “Saya bangga banyak guru dan sekolah memiliki prestasi hingga nasional setelah mengikuti program ini. Melihat hasil yang bagus ini, saya berjanji akan melanjutkan program ini dengan dana mandiri dari Pemkot Batu,” terangnya.
Nurareni Widi A, selaku Kasie Pendanaan Pembangunan Bappeda Provinsi Jatim mengungkapkan dukungan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Timur akan terus dilakukan. Salah satu upayanya adalah memberikan masukan dan saran kepada Bappeda di kabupaten dan kota agar menganggarkan dana pendidikan sesuai kebutuhan di lapangan.
Stuart Weston, COP USAID PRIORITAS di Indonesia menegaskan bahwa menciptakan pendidikan berkualitas itu tidak mudah, apalagi mempertahankannya. “Kunci utamanya adalah dari dukungan pemimpin daerah yang terus ingin melaksanakan pendidikan berkualitas,” terang pria asal Inggris ini.
Kegiatan penutupan program USAID PRIORITAS di Jawa Timur masih akan dilaksanakan di empat kabupaten lagi hingga akhir Mei, yaitu Tuban, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Situbondo. (Tulisan ini dikirim oleh Dian Kusuma Dewi, Sidoarjo)