Curahan Sepatah Puisi
- iStock
VIVA.co.id – Hai Ian, aku mau curhat tentang pacar aku. Ya, mungkin bisa disebut pacar. Kenapa aku bisa bilang begitu, karena selama kita jadian dan jalanin hubungan ini aku tak merasakan cinta dan kasih sayang dalam hubungan ini.
Di saat aku rapuh dan butuh perhatian, dia tak pernah ada untukku. Buat apa juga arti kata sayang dan cinta kalau tak pernah diikuti dengan tindakan nyata. Aku mulai menyadari Ian, mungkin cinta dia memang tak pantas untukku dan aku harus menerima kenyataan ini.
Mataku harus terbuka, jika yang kulihat selama ini dari dia tak semuanya sempurna. Aku harus kembali memakai logika bahwa yang namanya cinta itu tak abadi selamanya, kapanpun ia bisa pergi meninggalkan kita.
Aku tak akan membuang waktuku sia-sia karena dia Ian. Aku akan mundur dari kehidupan dia, aku akan menutup lembaran kisahku dengan dia. Aku juga minta maaf kalau harus memutuskan semua ini secara sepihak. Tapi barangkali ini adalah jalan terbaik untuk aku dan dia.
Aku hanya bisa berdoa semoga apa yang jadi keinginan dia bisa tercapai. Semoga akan ada sosok yang lebih baik dari aku untuknya. Sosok yang bisa membuatnya bahagia karena cinta tak selamanya tentang keinginan, tapi cinta adalah tentang sebuah keikhlasan. (Tulisan ini dikirim oleh Ian Wicaksana, Klaten)