Pengalaman Satu Hari menjadi Wota JKT48
- U-Report
VIVA.co.id – Saya bukan Wota (sebutan untuk fans JKT48)! Entah sudah berapa banyak orang yang nuduh kalau saya adalah seorang Wota yang ngefans dengan JKT48. Saya enggak punya merchandise apapun yang berhubungan dengan JKT48, saya enggak pernah datang ke theater buat nonton member JKT48 perform, dan saya juga enggak tergabung ke komunitas apapun yang berhubungan dengan JKT48.
Satu-satunya hal yang berhubungan dengan JKT48 yang saya punya adalah, iya benar saya memang menyimpan beberapa lagu JKT48 di iPod. Saya menyimpannya karena lagunya memang catchy dan enak di dengar. That's all, tidak lebih. Tapi semakin saya membantah, entah kenapa saya malah semakin “mendekat” ke predikat Wota.
Beberapa Minggu yang lalu, teman saya (baca: mantan) memberikan saya undangan. Kebetulan dia ulang tahun dan ulang tahunnya dirayakan di sebuah restoran yang terletak di bilangan Pejaten. Saya ingin sekali datang tapi masalahnya cuma satu, saya enggak tahu harus naik apa ke tempat acara tersebut. Kalau saya lagi di Jakarta satu-satunya “senjata” saya adalah naik angkutan umum (kopaja) karena saya enggak pernah membawa kendaraan pribadi kalau lagi ke Jakarta.
Masalahnya, setelah saya telisik ternyata minim banget angkutan umum yang melewati restoran itu. Satu-satunya cara yang bisa dipakai adalah dengan minta tolong teman yang punya kendaraan buat jadi “sopir” saya. Tapi benar kata orang, tidak ada “makan siang” yang gratis. Teman saya mau jadi sopir tapi dengan satu syarat, saya harus nemenin dia nonton Theater JKT48 di FX Sudirman.
Ok, cakep! Saya Stefanus Sani, umur sudah lumayan tua dan sekarang harus nemenin dia nonton Theater JKT48 sambil ngacung-ngacungin light stick. Ini benar-benar dilema. Di satu sisi, saya sudah janji ke doi bakalan datang, di satu sisi saya harus nontonin anak-anak remaja menari dan bernyanyi. OMG, kalau umur saya masih 17 tahun sih enggak apa-apa, lah ini? Setelah lama berdebat dan proses negosiasi menemui jalan buntu yang tidak berkesudahan akhirnya tercapai juga kesepakatan. Dia jadi “sopir” buat saya dan saya bakalan nemenin dia nonton Theater JKT48.
Beberapa hari kemudian setelah deal itu terjadi, saya benaran nemenin dia nonton Theater JKT48. Letak Theater JKT48 ada di FX Sudirman. Saya hafal banget letaknya karena saya sering makan siang di sini. Satu yang saya tahu, para Wota biasanya duduk bergerombol sambil bawa light stick yang diacung-acungin. Ciri khas mereka yang lain adalah pakai kaos kebesaran warna merah bertuliskan JKT48.
Nonton theater ternyata bukan kita seperti nonton bioskop. Saya kira, kita tinggal datang beli tiket terus milih kursi dan nonton deh, ternyata enggak. Kita harus sudah membeli tiket online jauh-jauh hari dan jika kita beruntung kita bakalan dapat kode verifikasi yang nantinya bisa ditukar dengan tiket nonton di theater. Harga tiketnya sih lumayan, sekitar 100 ribu. Soal masalah tiket, saya enggak usah bingung karena teman saya yang Wota sejati itu sudah menjanjikan ke saya, "loe tinggal tahu beres doang". Dan benar apa yang dia omongin, entah bagaimana caranya, sekarang saya sudah megang tiket nonton theater.
Lagi asyik-asyik antri tiba-tiba ada anak alay yang nyolek saya, "Om, mau tukeran PP gak?" PP? Apaan sih PP? Saya colek teman saya dan dia ngejelasin kalau PP itu adalah Photopack. Jadi kayak koleksi foto para member JKT48 gitu. Mana punya saya kayak begituan? Akhirnya saya gelengkan kepala ke anak alay itu (tanda menolak tawaran dia). Setelah ditolak, dia masih juga nanya, "Om, Oshi-nya siapa?" Ampun ini anak, udah ngatain saya om-om mulu banyak nanya juga.
Aslinya saya enggak terlalu hafal siapa-siapa saja member JKT48. Yang saya tahu sih paling yang mainstream kayak Melody atau Nabilah. Biar enggak mainstream, saya bilang Oshi saya si Andela, padahal sumpah saya juga enggak tahu Andela yang mana. Saya tahu Andela juga gara-gara teman saya suka mention ke akun twitter si Andela. "Wah, kebetulan banget saya anggota dari Andela Fans Club Jakarta" kata si alay antusias. Andela Fans Club Jakarta? Saya bengong nyaris mangap. Emang ada ya? "Boleh minta nomor hp sama alamat Twitter? Gabung ya Om ke fans club kita. Satu minggu sekali suka ada pertemuan.”
Setengah shock, saya kasih nomor hp dan alamat Twitter saya. Jelas saya kasih yang palsu. Gila saja kalau tiap jam saya bakalan di mention berita-berita soal Andela JKT 48 atau saya disuruh datang ke gathering fans club Andela. Setelah diundi untuk menentukan nomor kursi (kalau tidak salah namanya Bingo), saya dapat kursi yang lumayan strategis. Jaraknya enggak terlalu jauh dari panggung.
Saya duduk manis dan pas saya tanya-tanya ke teman saya, ternyata hari ini saya bakalan nonton Team J yang bakalan bawain set list "Dareka no Tame ni". Apalah itu artinya saya juga enggak tahu, yang ada di otak saya hanya ingin theater ini cepat dimulai biar saya bisa cepat pulang. Doa saya adalah jangan sampai saya ketemu teman saya disini, soalnya nanti bisa jadi bahan omongan ke teman-teman saya yang lain.
Beberapa saat sebelum mulai, di layar panggung ada footage tentang siapa saja para member yang bakalan ikutan theater. Lagi asyik nonton tiba-tiba para penonton langsung ngacung-ngacung glowstick sambil nge-chant kenceng banget, "Aaa.....Yossha-ikuzo!" Hai! Hai! Hai! Hai! Hai! Hai! Aahhhhhh... Hai! Hai! Hai Hai Hai Hai !! Tiger, Fire, Cyber, Fiber, Diver, Viber, Jya Jya !!! Saya yang kalau lagi di rumah sering mencela para Wota yang lagi nge-chant, eh sekarang malah ikutan nge-chant sambil ngacung-ngacungin light stick. Ya Allah, ampuni dosa-dosa saya yang ini ya Allah.
Kalau sampai ibu saya tahu bisa-bisa saya diusir dari rumah, "Ini anak jauh-jauh ke Jakarta suruh cari duit yang banyak malah teriak-teriak Tiger, Fire, Cyber, Fiber, Diver, Viber, Jya Jya", mungkin begitu yang ada di pikiran ibu saya kalau sampai saya ketahuan nonton ini theater. Setelah diteriaki begitu, member JKT48 yang ditunggu-tunggu akhirnya nongol juga.
Saya kira sewaktu mereka muncul penonton bakalan duduk manis dan mulai hening menikmati theater, ternyata enggak. Bukannya diam, yang ada malah semakin heboh. Teman saya semakin brutal nge-chant. Sekarang chant-nya beda lagi, "Tora, Hii, Jinzou, Senii, Ama, Shindou, Kasentobijokyo!" Dan, iya, iya, untuk ke sekian kalinya saya ikut-ikutan nge-chant kayak teman saya. Biarpun saya enggak hafal-hafal yang penting mulut saya kelihatan bersuara. Padahal aslinya saya teriak, "Bandeng, Pepes, Tempe, Babat", sambil ngacung-ngacungin light stick.
Setiap lagu ternyata memiliki chant yang berbeda. Ada satu momen di mana keadaan lagi hening dan saya sedang menikmati pertunjukan, tiba-tiba ada cowok alay di belakang saya teriak dengan kencang banget, "Chouzetsu Kawaii Haruka!" Gila, itu orang teriak kencang banget sampai kuping saya “bernanah”. Selain nyanyi dan menari, ada juga sesi MC (semacam mengobrol) di antara para member. Jadi ada tema yang dibahas oleh para member. Waktu saya datang sih tema yang sedang dibahas itu, "kapan pertama kali kamu naik sepeda?"
Dari kaca mata awam saya (yang bukan fans JKT48), ada beberapa hal yang saya sayangkan. Pertama, saya kira di theater ini para member bakalan nyanyi dan menari secara live, secara ini kan theater tempat latihan untuk para member. Tapi sayang banget mereka masih lip sync. Kalau salah gerakan atau enggak sinkron (antara lagu dan tarian) sih biasa menurut saya, tapi sayang banget kalau mereka masih lip sync padahal theater kan semacam tempat latihan supaya saat mereka tampil di TV mereka bisa lebih maksimal dan memperbaiki kekurangan.
Setelah 2 jam lamanya, akhirnya ini theater kelar juga. Setelah theater kelar, masih ada sesi High Toss dengan para member yang tampil. Kata teman saya, selain bisa toss bareng member, saya juga bisa mengasih hadiah ke member. Selain itu bisa dipake juga buat ngobrol singkat. Hihihi, lumayanlah bisa ngobrol 1-2 detik dengan para member. Dengan sok bijak saya ngomong ke salah satu member yang saya enggak tahu namanya, "Tadi perform kamu bagus banget, ditingkatkan ya." Sumpah, sok keren banget omongan saya padahal namanya dia saja saya enggak tahu.
Ternyata setelah ini masih ada juga ada sesi yang namanya 2 shoot event. Dengan membayar 150 ribu, kamu bisa berfoto dengan para member yang kamu suka. Teman saya sih semangat banget ikutan biarpun harus antri. Dan saya sendiri, lebih milih buat pulang dibanding harus keluar duit lagi. (Cerita ini dikirim oleh Stefanus Sani, Bandung)