Mengintip Muscle Car Ala Indonesia
- U-Report
VIVA.co.id – Dunia otomotif adalah dunia laki-laki. Medan yang berat dengan tampang garang memang pas dan identik untuk jiwa kaum adam. Meskipun tidak bisa dipungkiri ada juga segelintir kaum hawa yang menekuni dunia otomotif, tapi gaungnya tetap saja kalah dengan para pria. Dari sejarah awal munculnya dunia otomotif tahun 1885 hingga sekarang ini, perkembangan dan kemajuan otomotif sudah demikian canggihnya.
Dulu awalnya Karl Benz membangun Motorwagen, sebuah mobil bermesin empat langkah dengan bahan bakar bensin. Benz merupakan penemu dari komponen mobil seperti pengapian mobil, busi, sistem transmisi mobil, radiator air dan karburator. Rupanya hobi dan kecintaannya dengan dunia otomotif mampu melahirkan beberapa pemikiran dan penemuan briliannya terhadap dunia yang terlanjur dia geluti. Walaupun pada saat yang bersamaan tercatat Gottlieb Daimler berpasangan dengan Wilhelm Maybach juga telah berhasil membuat mobil berbahan bakar bensin, namun Benz lebih unggul karena terlebih dahulu menyelesaikan penemuan bersejarah ini sekaligus mematenkan mobil karyanya pada 1886.
Dari awal kemunculannya hingga dilakukan produksi otomotif secara masal di Amerika Serikat (AS), Curved Dash dari perusahaan Oldsmobile telah meletakkan era baru dalam dunia otomotif global. Meskipun saat itu hanya mampu merilis sebanyak 10 atau lebih mobil dalam waktu seminggu sejak April 1901. Hingga kurun waktu tutup buku akhir tahun, jumlah mobil yang diproduksi mencapai 403 unit dan terus terjadi peningkatan sebanyak 5.508 unit di tiga tahun selanjutnya, dengan kisaran harga 650 dolar AS per unitnya.
Di manapun tempatnya, laki-laki selalu butuh media untuk menyalurkan jiwa petualangnya. Kaum adam memang butuh pengakuan atas keperkasaannya. Demikian juga halnya dengan dunia otomotif. Sejak mobil dirilis secara masal, banyak ide dan pemikiran untuk membuat sebuah kompetisi atau balap mobil. Tujuan akhirnya apalagi kalau bukan mencari juara dan pengakuan kehebatan dalam dunia otomotif.
Pada tahun 1894, majalah Le Petit Journal memulai debut awalnya dalam Competition for Horeseless Carriages (lomba kendaraan yang tidak ditarik kuda). Ternyata sejarah mencatat Competition for Horeseless Carriages (lomba kendaraan yang tidak ditarik kuda) sebagai lomba balapan mobil pertama di dunia. Dalam sesi ini juga dilakukan kualifikasi awal sejauh 50 km. Selepas rangkaian itu barulah dilanjutkan lomba utama yang berjarak 127 km. Start di lakukan di kota Paris dan finishnya di Kota Rouen (Perancis).
Dari debut awal tersebut ternyata mampu memancing nyali para produsen mobil untuk ambil bagian di dalamnya. Tercatat Peugeot, Panhard atau De Dion mendaftarkan namanya sebagai peserta, beserta merk-merk amatiran lainnya dan hanya 25 mobil yang lolos kualifikasi. Jules-Albert de Dion menjadi yang pertama finish di Rouen dengan catatan waktu 6 jam 48 menit dengan kecepatan rata-rata 19 km/jam.
Dia finish 3 menit 30 detik di depan Georges Lemaître (Peugeot), diikuti Doriot (Peugeot) dengan waktu lebih 16 menit 30 detik, René Panhard (Panhard) 33 menit 30 detik lebih lambat dan Émile Levassor (Panhard) 55 menit 30 detik lebih lambat. Namun yang diakui sebagai pemenang resmi adalah Peugeot dan Panhard yang dinilai berdasarkan karakteristik mereka dalam kecepatan, handling, dan keselamatan. Begitulah faktanya.
Sejak saat itulah ajang kompetisi balap mobil jadi debut bergengsi bagi pabrikan otomotif dunia dalam unjuk kemampuan. Termasuk di dalamnya adalah urusan mesin dan teknologi yang menyertainya. Sekarang ini kita bisa melihat ratusan mobil dengan desain dan tampilan khusus yang menjadi ciri khas masing-masing pabrikan perilisnya. Dari sinilah orang mulai berburu mobil sesuai karakteristik dan klasifikasi standar mereka sendiri-sendiri.
Dari zaman dulu hingga tahun 2015 ini, ada segmen-segmen mobil tertentu yang menjadi trademark untuk urusan koleksi mobil. Salah satunya adalah varian muscle yang unik dan nyentrik dengan segala kelebihan yang ada di dalamnya. Muscle car adalah mobil yang memiliki performa tinggi. Biasanya varian mobil seperti ini hanya memiliki dua pintu dengan kecenderungan mengadopsi mesin V8. Muscle car pertama yang pernah ada adalah Oldsmobile Rocket 88 buatan Amerika Serikat tahun 1949.
***
Agaknya kita patut berbangga dengan Indonesia tercinta. Meskipun secara ekonomi kita tergolong negara berkembang, tapi untuk urusan koleksi muscle car kita masih mampu unjuk gigi. Beberapa merk pabrikan otomotif kelas dunia bisa beredar dan malang melintang di daratan Indonesia tercinta. Sebut saja Caprice 1973, Chevrolet Impala 1971. Chevrolet Camaro 1st Gen, Dodge Charger 1969, Mazda Cosmo. Mustang Cougar, Pontiac Laurentian 1962, Dodge Charger 1970 R/T, Dodge Charger 1966, Ford Mustang Pony 1965, Eleanor, Corvette stingray, Black Eleanor, Corvette Stingray, Chevrolet Impala 1965 & Chevrolet Bel Air 1955, Crown Kujira - 2JZ Twin turbo dan Chevrolet Caprice 1973, mesin V8, full paper, benar-benar menjejakkan kakinya dijalanan aspal Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya tergolong 5 muscle car Amerika Serikat yang paling digemari sepanjang masa. Mengagumkan bukan?
Kita masih ingat kalau Dodge Charger 1970 R/T pernah dipakai oleh aktor ternama, Van Diesel, dalam film The Fast And Furious tahun 2001 yang silam. Kesuksesan film tersebut ikut mendongkrak nama Dodge Charger R/T makin meroket, dalam jajaran muscle car dunia yang banyak diburu dan jadi incaran penggemar otomotif. Dodge Charger 1970 R/T memang layak digandrungi karena desainnya sangat elegan dan sporty. Nah, varian yang garang ini ada juga di Indonesia. Pasti pemilik Dodge Charger 1970 R/T ini tahu banget barang-barang berkelas yang layak dikoleksi. How about you, teman?
Kalau kita flashback, sejujurnya orang Indonesia tidak jauh seleranya dengan orang asing dalam urusan otomotif. Kita tahu bahwa Pakubuwono ke X (PB X) dari Solo tercatat sebagai pemilik mobil yang pertama kali dari Indonesia pada tahun 1894. Pakubuwono ke X (PB X) memilih bermerk Benz (tipe Carl Benz) yang disebut sebagai Benz Phaeton (beroda empat). Tipe mobil yang dipesan ini memiliki banyak variasi dan dibuat sesuai dengan pesanan PB X. Kehadiran Benz ini di tanah air hanya berselang delapan tahun, setelah Karl Benz membuat mobilnya yang pertama dan diakui sebagai mobil pertama di dunia.
Mobil Benz Phaeton yang dipesan dari Eropa seharga 10.000 gulden itu menyandang mesin 1-silinder, 2,0 liter, bertenaga 5 hp, menggunakan roda kayu dan ban mati (ban tanpa udara), serta dapat memuat delapan orang. Masuknya mobil ini pertama ke Surakarta pada 1894 membuat Indonesia berada dua tahun di depan sang penjajah Belanda, yang baru menerima mobil pertamanya di Den Haag pada 1896. Indonesia memiliki mobil juga jauh lebih awal dari Thailand yang menerima mobil dengan merk Benz yang pertama (19 Desember 1904), dan mobil Benz bagi Raja Thailand Chulalongkorn (Rama V). Mobil itu dipesan duta besar Thailand untuk Perancis dari Automobile-Union Paris milik Emil Jellinek yang terletak di 39 Avenue des Champs Elysees, Paris.
Dari paparan di atas telah membuktikan bahwa sepak terjang Indonesia dalam dunia otomotif tidak bisa dipandang sebelah mata. Demikian juga halnya dengan dunia muscle car. Ternyata orang Indonesia juga jago dalam hal restorasi mobil gaek versi muscle car. Buktinya mereka sukses merestorasi Chevrolet Impala 1971 dalam wajah barunya yang jelas lebih sparkling. Semua ini terjadi di Indonesia dan benar-benar dilakukan oleh putra Indonesia. Mereka sangat sukses membangkitkan beberapa muscle car lama yang telah terlelap dalam tidur panjangnya.
Disadari atau tidak, keberadaan perkumpulan muscle car Indonesia menjadi bidan yang menggawangi kelahiran muscle car kita jadi lebih berwarna dan punya prospek bisnis yang menjanjikan. Lewat media inilah para penggiat muscle car bisa berinteraksi seputar mobil klasik yang sedang jadi incaran atau hal-hal seru lainnya. Jadi para kolektor dan pemburu muscle car bisa tumplek di dalamnya.
Berbicara seputar muscle car, kita masih ingat beberapa waktu yang lalu baru saja digelar ajang Kostumfest 2015 di JEC Jogjakarta. Di sana kita bisa melihat gelaran berbagai macam muscle car dengan tampilan eksotisnya masing-masing. Semua itu mampu membuat kita terbelalak mengaguminya. Rasanya tak percaya kalau Indonesia punya ajang sekeren itu. Dan nyatanya memang ada dan benar-benar terjadi. Festival kustom kulture atau Kostumfest 2015 Showin’ Soul resmi ditutup pada hari Minggu (4/10/2015).
Selama dua hari penyelenggaraan ribuan pengunjung yang memadati area Jogja Expo Center seluas 15.000 m2 sukses dimanjakan oleh karya-karya terbaik yang datang dari berbagai kota di Indonesia. Sebanyak 150 motor kustom, 35 mobil kustom, dan 140 vendor booth yang ada di area indoor berhasil memikat mata penikmat kustom kulture yang hadir. Sementara area outdoor penuh sesak oleh para pencinta musik, kuliner, dan juga olahraga skate dan BMX.
Dalam kesempatan tersebut, Best Muscle Car diraih oleh Mustang Fastback 1969. Membahas muscle car memang tidak akan ada habisnya, sebab begitu banyak varian yang mampu membuat mata kita terbelalak karena kagum. Setiap pabrikan otomotif tahu banget bagaimana memberikan yang terbaik untuk penggila muscle car dunia. Munculnya Muscle Car Indonesia merupakan sebuah penegasan sekaligus pertanda, bahwa varian mobil yang satu ini memang layak diperhitungkan dalam percaturan otomotif dunia. Sensasi sebuah muscle car memang beda dari yang lainnya. Whatever you are, be good one with muscle car. (Tulisan ini dikirim oleh Aminah, Surabaya)