Bakat Unik sebagai Kunci Kesuksesan
- U-Report
VIVA.co.id – Setiap orang pasti memimpikan menjadi orang yang sukses, rasanya tidak ada orang yang merencanakan kegagalan dalam hidupnya. Sebenarnya apa sih sukses itu? Sukses menurutku adalah keberhasilan meraih mimpi, cita-cita, dan harapan. Di dalam kesuksesan pasti terselip rasa puas, bangga, bahagia dan lega, karena jerih payahnya membuahkan hasil yang positif dan manis.
Tentu saja kesuksesan tidak hanya dilihat dari pencapaian materi yang fantastik. Walau tidak dapat dipungkiri kalau setiap orang melihat ukuran sukses dari hal demikian. Tetapi patokan kesuksesan lain yang tidak terlihat adalah kepuasan diri, mampu naik level dari level yang sebelumnya, dan pencapaian kemampuan mengucap syukur kepada Tuhan, hal demikian juga merupakan kesuksesan yang tak terlihat tapi bisa dirasakan.
Bagaimana agar bisa mencapai kesuksesan? Pertanyaan utama yang biasanya langsung terlintas saat melihat orang lain sukses. Berdasarkan pengalaman dan pengamatanku selama ini, faktor utama penentu kesuksesan seseorang adalah kemampuan seseorang melakukan sesuatu, alias bakatnya. Tentu, faktor pendidikan dan modal tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Semuanya juga bersinergi membentuk sebuah kekuatan untuk meraih kesuksesan itu sendiri.
Kita awali dari bakat seseorang. Bakat menurutku adalah kemampuan khusus yang dimiliki seseroang, di mana setiap orang tentu berbeda bakatnya. Sebagai contoh, seseorang yang berbakat membuat seni ukir dari akar bambu bekas. Dia pada dasarnya mampu mengukir membentuk sesuatu, dengan sedikit imajinasi, dia mengolah akar bambu menjadi sebuah karya yang bernilai jual tinggi, seperti bentuk kepala singa, patung manusia, jerapah mini dan lain-lain. Hasil kreasinya tersebut malah di ekspor ke luar negeri dan bernilai jual fantastik.
Ternyata dari kemampuannya itulah dia bisa hidup dan membawa keluarganya pada kemapanan. Padahal pendidikannya tidak tamat SD, modalnya juga tidak lebih dari Rp500.000. Mengenai pendidikan dalam faktor penunjang kesuksesan, marilah kita lihat kisah berikut.
Seorang temanku adalah orang yang begitu tekun dan rajin di kelasnya. Sejak SD sampai tamat SLTA, dia menjadi juara di kelas dan juara paralel di sekolah, sungguh prestasi yang luar bisa. Ternyata setelah bertahun-tahun kemudian, saat aku bertemu lagi dengannya secara tidak sengaja. Dia menjadi penjaga stan boneka di sebuah mall. Terkejut aku pastinya. Rupanya pendidikan tidak menjamin seseorang meraih sukses jika tidak disertai kemampuan khusus untuk bisa bertahan hidup.
Saat suatu pekerjaan yang dihadapi tidak sesuai dengan background pendidikan dan tidak seperti keinginnnya. Belum lagi sarjana yang hanya menjadi penjaga toko, banyak sekali. Tapi orang yang menjadi mapan dengan bekal pendidikannya juga tentu banyak pula. Di sinilah letak campur tangan Tuhan, yang nanti akan aku tuliskan.
Kemudian mengenai modal, tentu ini dibutuhkan dalam meraih sukses. Tapi tahukah kita, ada orang yang hanya berbekal ratusan ribu rupiah mampu melipatgandakan penghasilannya menjadi jutaan bahkan puluhan juta? Cerita dari saudaraku, ada seseorang yang mempunyai kemampuan mengolah makaroni untuk dijadikan camilan bagi anak-anak.
Melihat pangsa pasar yang suka dengan yang pedas-pedas, dia mengawali usahanya dengan makaroni pedas, dengan harga darinya Rp300 untuk dijual kembali. Pada para pedagang dijual Rp400 dan untuk penggunaan pribadi Rp500. Dengan modal tidak sampai Rp200.000, kini usahanya itu telah memiliki pegawai puluhan dan penghasilan puluhan juta rupiah. Luar biasa bukan?
Jadi berdasarkan itu semua, aku berkesimpulan bahwa kesuksesan adalah perlu dimulai dengan dimilikinya kemampuan khusus untuk bertahan hidup, itu minimalnya. Karena kemampuan itulah yang mungkin akan mengantar kita menemukan kesuksesan. Tentu, semua kesuksesan adalah atas seizin Tuhan, di mana Tuhan pasti akan memberkati umat-Nya yang mau berusaha dan tidak berputus asa. Tentu ini mendorong kita menyadari bahwa kesuksesan adalah karunia dari Tuhan atas kita, sehingga tidak boleh kita menyombongkan diri apabila telah menjadi sukses dan tidak perlulah minder jika saat ini kita masih belum sukses.
Karena waktunya Tuhan mungkin saja sebentar lagi, kita akan diijinkan-Nya sukses. Yang terpenting jangan menyerah dan putus asa, tetap berusaha dan menyerahkan hasil terbaiknya kepada Tuhan. Dan jangan lupa, lengkapi diri dengan kepribadian yang baik, tulus, ikhlas, jujur, tidak egois dan berada di jalan yang lurus. Niscaya, apa yang dikerjakan tangan kita akan dibuatnya berhasil dan beruntung.
Kini yang terpenting, kita sebagai pencetak generasi mendatang harus bekali anak-anak kita dengan bakat sesuai minatnya. Tidak hanya pendidikan saja yang kita utamakan, tapi membekali anak dengan kemampuan khusus juga sangat penting bagi masa depannya. Kita tidak pernah tahu, mungkin saja bakat dan kemampuan khususnya itulah yang nanti malah akan membuat anak-anak kita mampu bertahan hidup. (Tulisan ini dikirim oleh Merry Mirthasari)