Kekeringan, Warga Manfaatkan Sumur Tua
- U-Report
VIVA.co.id - "Byuuurrr.... Byuuurrr," seorang anak kecil tengah dimandikan di bibir sebuah sumur oleh ibunya. Si anak hanya memakai celana dalam bergambar Spongebob Squarepants. Saya pikir tokoh kartun itu pasti kesukaannya. Kini, ia pun bersabun, bersampo dan menggosok-gosok bagian kotor di tubuhnya. Ibu si anak melanjutkan basuhan demi basuhan.
Di samping kiri ibu dan anak itu, ada seorang anak perawan sibuk mencuci setumpuk pakaian. Helai demi helai ia pisahkan, kemudian mencucinya. Di sampingnya masih ada sekarung baju kotor. Katanya, baju-baju itu adalah miliknya yang baru sempat dicuci selama satu minggu. Ada pula, seorang kakek berusia sekitar 70-an tengah mengisi galon dari mata air di sumur itu. Sejak Agustus lalu kekeringan melanda sejumlah desa di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Kondisi ini menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Desa Kadugenep adalah satu dari sejumlah desa di Kecamatan Petir yang mengalami kekeringan. Untuk keperluan sehari-hari, warga terpaksa menempuh 2 km untuk mendapatkan air di sebuah sumur. Sumur yang dimaksud adalah Sumur Taman. Nama Sumur Taman sangat familiar di kalangan warga desa Kadugenep.
Sumur Taman adalah sebuah sumber mata air yang terletak di hutan. Sumur Taman memiliki lubang mata air yang diameternya sebesar lingkaran bola sepak. Jika diamati, air yang keluar dari lubang mata air sumur Taman cukup deras. Sumur besar ini terletak di persawahan yang berada di lembah sebuah bukit. Sumur ini berbentuk persegi empat. Di bibir sumur, terdapat lantai semen memanjang seukuran panjang sumur yang digunakan untuk mandi dan mencuci. Sumur ini memiliki luas 9x4 Meter dengan kedalaman sumur berkisar antara 1-1,2 Meter.
Dulunya, Sumur Taman tidak terlalu diperhatikan. Warga lebih memilih mendatangi sumur-sumur kecil yang letaknya mudah dijangkau. Namun, setelah sumur-sumur kecil itu kering, warga mulai beralih ke Sumur Taman. Pada tahun 1998, warga pun merevitalisasi Sumur Taman.
Setiap tahun saat musim kemarau datang selalu diadakan ritual pembersihan Nau Sumur Taman. Nau dalam bahasa Sunda Petir Kabupaten Serang berarti kuras atau menguras. Sebelum nau (menguras), kuncen Sumur Taman akan membacakan mantra-mantra tertentu. Sejumlah warga meyakini, air sumur tidak akan habis dikuras jika ritual tersebut tidak dilakukan. Warga juga dilarang mengambil ikan bayong (sejenis ikan yang menyerupai ikan lele) untuk dikonsumsi. Ikan-ikan itu harus dibiarkan tetap hidup. Sebagian warga percaya, memakan ikan bayong sama saja dengan mengundang bencana.
Konon, Sumur Taman adalah bejana raksasa untuk minum bagi seekor Ular Kuda. Ular Kuda, menurut kesaksian salah seorang warga adalah ular seukuran pohon kelapa, memiliki kaki dan bersarang di balik sebuah batu di bukit Pasir Aseupan (bukit berbentuk kerucut). Pada sore atau malam hari, Ular Kuda meminum air Sumur Taman. Saking panjangnya, saat ia menyelupkan kepalanya untuk minum, tubuh ular ini bahkan masih berada di sarang.
Pasir Aseupan sendiri terletak sekitar 300 meter dari Sumur Taman. Mitos Ular Kuda diperkuat oleh kesaksian warga yang mengaku pernah menyaksikan langsung keberadaan ular ini. Hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah Ular Kuda merupakan makhluk jadi-jadian atau hewan melata.
Menjadi tempat wisata dadakan pada musim kemarau, Sumur Taman, kerap dikunjungi warga. Warga yang berdatangan adalah mereka yang tinggal di 3 desa, yaitu Desa Kadugenep, Desa Padasuka Kecamatan Petir, dan Desa Panunggulan Kecamatan Tunjung Teja. Sumur ini pun tak ubahnya seperti sebuah tempat wisata yang dipenuhi pengunjung. Ibu-ibu, anak-anak, bapak-bapak meramaikan sumur ini. Tak jarang, warga harus rela mengantri.
Waktu yang paling baik datang ke Sumur Taman adalah pagi hari. Tapi ini bagi anda yang punya nyali tinggi ya. Anda yang datang pada pukul 06.00 WIB, akan mendapati air yang masih sejuk dan jernih, ditambah sumur belum ramai dikunjungi warga. Jika enggan datang pagi karena kurang nyali, sebaiknya Anda datang pada sore hari. Jumlah warga yang berkunjung ke sumur ini akan meningkat mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.
Sebaiknya anda ikuti saran warga agar datang ke sumur ini tak sendirian, pasalnya banyak anjing liar yang kerap keluar dari sarangnya. Anda yang penasaran dan ingin membuktikan sejuknya mandi di sumur ini, segera datang ke Sumur Taman yang berlokasi di Desa Kadugenep Kecamatan Petir Kabupaten Serang, tepatnya 2 km sebelah barat kampung Kadugenep Kaung RT 22/004. (Cerita ini dikirim oleh: Emi Rohemi - Warga Serang, Banten)