Kuliner Indonesia Diserbu Pengunjung Journee Recreative
VIVA.co.id - Pesta Journee Recreative 2015 yang berlangsung di lapangan Wisma Masyarakat Indonesia di Mont Dore, dipadati sekitar 6.000 pengunjung yang datang dari pelosok New Caledonia.
Kegiatan ini merupakan puncak acara peringatan HUT RI ke-70 bersama diaspora Indonesia, yang terselenggara atas kerjasama antara Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK), KJRI Noumea dan asosiasi masyarakat Indonesia lainnya di New Caledonia (30/8).
Selain keturunan Indonesia, pengunjung juga datang dari berbagai komunitas, mulai dari Metropol (orang Perancis yang menetap di New Caledonia), Kanak, Tahiti, Wallis, dan Futuna, hingga Vietnam. Dua belas stand yang digelar oleh berbagai asosiasi masyarakat keturunan Indonesia, kemudian diserbu pengunjung yang tidak sabar untuk mencicipi dan membeli berbagai macam makanan dan minuman tradisional Indonesia.
Lebih dari 4.000 tusuk sate ayam dan daging sapi, soto, bakso, gado-gado, nasi bakar, nasi goreng, mie goreng, mie ayam, rendang, siomay, pempek, tape ketan, wajik, kue lapis, dadar gulung, pisang goreng, mendoan, bakwan, klepon, onde-onde, rengginang, kembang goyang, kerupuk, lanting, cendol, es buah, es teler, dan es campur serta jajanan pasar yang lain, habis diborong dalam waktu tiga jam.
“Mereka sudah berjejer dan berbaris memanjang di depan meja penjualan makanan, bahkan sebelum acara dibuka secara resmi,” ujar Veryna Ryananta, Ketua DWP KJRI Noumea yang kewalahan melayani para pengunjung stand DWP.
Tidak hanya menikmati sajian kuliner, para pengunjung juga dihibur berbagai kesenian Indonesia di panggung utama. Mereka terhipnotis dengan keterampilan para alumni penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia seperti Stephanie Sagit yang membawakan tarian Suramadu, Caroline Marquet dengan tarian Bajidor Kahot dan Katy Zainin dengan tari Gambyong Pangkur.
Anggota masyarakat juga tampil membawakan berbagai tarian seperti tari Bali, Panji Semirang dan Belibis; tari Betawi, Yapong; tari Jawa, Gambiranom; tari Batak, Bona Jeges; tari kreasi baru Soyong, tari kreasi baru MulatWani, serta beberapa tarian modern lainnya.
Selain itu, grup Angklung KJRI Noumea dan grup musik PMIK membawakan
beberapa buah lagu pop Indonesia serta Prancis. Para pemain gamelan asuhan KJRI Noumea juga tak kalah menarik perhatian masyarakat dengan memainkan beberapa buah gending tradisional Jawa. Tampil pula grup Pencak Silat Betako Merpati Putih yang memukau para penonton dengan atraksi mematahkan benda keras.
Dalam sambutannya Konjen Widyarka, menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat diaspora Indonesia yang dengan suka rela bergotong royong membantu terselenggaranya pesta rakyat tersebut. Disampaikan harapan agar diaspora Indonesia, terutama generasi muda untuk terus melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat New Caledonia.
Nampak beberapa pejabat pemerintah turut hadir dalam acara yang digelar dari pukul 09.30 ini, seperti Walikota La Foa, Corine Voisin. Walikota Corine yang memiliki darah keturunan Indonesia, tampak begitu bahagia karena dapat kembali bernostalgia merasakan kenikmatan kuliner Indonesia yang sulit ditemui di tempat lain.
Walikota Mont-Dore, Jean-François Dubourg, yang datang bersama anak
cucunya, menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan tradisi Indonesia, baik seni budaya maupun kuliner. Lebih lanjut dikatakan, “Saya akan mendukung rencana perayaan 120 tahun kedatangan orang Jawa di New Caledonia tahun 2016 secara lebih semarak.”
Di dalam gedung Wisma Masyarakat Indonesia, stand KJRI Noumea dan alumni BSBI dikunjungi pengunjung yang ingin mendapatkan informasi terkait objek wisata di tanah air serta peluang untuk memperoleh beasiswa seni budaya di Indonesia.
Para pengunjung juga mempelajari dan melihat gambar sejarah kedatangan masyarakat Jawa ke New Caledonia. Mereka mendengarkan penjelasan secara langsung dari Catherine Adi, sejarawan sekaligus penulis buku “Orang Kontrak,les engages de Java sous contrat en Nouvelle-Calédonie de 1896 à 1955”. (Putri Utami, Secretary of Consul General of the Republic of Indonesia in Noumea)