Viral Pedagang Telur Gulung Ini Bohong Soal Total Dagangannya Ketika Diborong Walikota Solo, Warganet Geram!

Pedagang Telur Gulung Ini Bohong Soal Total Dagangannya Diborong Walikota Solo
Sumber :
  • Tangkapan Layar Instagram @jogja.kitta

Solo, VIVA – Baru-baru ini ada sebuah video pedagang telur gulung yang dagangannya diborong oleh Walikota Solo, Teguh Prakosa viral di media sosial. Hal itu dikarenakan pedagang telur gulung tersebut diduga bohong soal total dagangnya.

Dalam video yang beredar, Teguh Prakosa melihat ada salah satu pedagang telur gulung di sebuah Grebeg Sudiro 2025 yang dihadirinya. Lantas, ia langsung memanggil pedagang telur gulung tersebut dan ingin memborong dagangnya.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa

Photo :
  • VIVA/ Fajar Sodiq/ Solo

Diketahui, pedagang telur tersebut menjual dagangnya satu cup seharga 10rb. Namun, ia mengaku dirinya membawa 80 cup atau jika ditotalkan seharga Rp800 ribu.

"Pak wali kota solo memborong dagangan penjual telur gulung dan mengaku ada 80 cup atau 800rb pada acara kirab grebeg sudiro 2025," tulis keterangan unggahan Instagram @jogja.kitta, dikutip VIVA Selasa, 28 Januari 2025.

Namun, terlihat dalam video pedagang telur tersebut tidak membawa 80 cup hanya membawa puluhan cup dan tidak sampai 80 cup. Ia meminta kepada Walikota tersebut seharga Rp800 ribu, alhasil banyak pengunjung acara tersebut berteriak dan hanya mengarang.

"Ojo ngarang-ngarang," teriak para pengunjung kepada pedagang telur gulung tersebut.

Adanya video tersebut, membuat warganet berkomentar di media sosial. Beberapa dari mereka menyoroti untuk jujur dalam berdagang apalagi dagangan tersebut sudah diborong.

"Ditolong malah ngelunjak, orang kelihatan itu nggak sampai 80 cup, gimana mau dilancarkan rezekinya" tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.

"Sumpah sangat tidak masuk akal mosok segitu 80 cup? Coba suruh liat video orang-orang kalo bener 80 cup okelah tapi kalo gak sampe 50 cup, ini pedagang harus jujur kalau sudah diborong," timpal warganet lainnya.

Viralnya kejadian ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tetap menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap kesempatan, terutama ketika menerima bantuan dari pihak lain.