6 Fakta Mengejutkan Guru SD Negeri di Nias Tak Mengajar Sebulan, 9 Tenaga Pengajar Diperiksa
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Nias, VIVA – SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara tengah menjadi sorotan usai para guru dilaporkan tidak mengajar selama satu bulan.
Hal tersebut diketahui setelah siswa mengunggah kondisi sekolahnya di media sosial. Siswa SD tersebut memperlihatkan kondisi kelas hingga ruang guru yang kosong tak ada tenaga pengajar.
Berikut ini 6 fakta mengejutkan guru SD Negeri di Nias tidak mengajar sebulan:
1. Guru hanya memukul lonceng saat datang ke sekolah
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang siswa SD SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o mengatakan bahwa guru mereka hanya datang ke sekolah untuk memukul lonceng, lalu pergi.
"Keadaan guru kami, tidak ada satu pun, tidak ada mereka pun, satu hari saja tidak ada, satu saja guru pun tidak ada. Kalau ada pun, dipukul lonceng, tidak ada dikasih pelajaran, cuma dipukul saja lonceng sudah pergi mereka," kata siswa SD itu dilihat melalui unggahan akun Instagram @ceritamedancom Selasa, 21 Januari 2025.
2. Guru tak mengajar satu bulan
Masih dari keterangan siswa SD dalam video, ia mengungkapkan bahwa kondisi seperti itu sudah terjadi selama satu bulan.
“Satu bulan saja tidak ada mereka. Senin, Selasa tidak ada, Rabu tidak ada, sedikit lagi satu bulan, tidak ada mereka, seperti itu sekolah kami," ungkap bocah laki-laki itu.
3. Sembilan guru diperiksa
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Nias, Kharisman Halawa mengatakan, buntut video viral tersebut, sebanyak 9 guru di sekolah tersebut diperiksa Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Nias.
Jumlah tersebut terdiri dari 3 guru berstatus aparatur sipil negara (ASN), 2 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 4 orang guru tidak tetap.
4. Sekolah berada di lokasi terisolir
Kharisman mengatakan bahwa akses sekolah tersebut, sangat sulit dilalui. Lokasi sekolah berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo Kecamatan Idanogawo, yang merupakan salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8.5 kilometer dari desa Induk.
"SD itu hanya dapat diakses dengan jalan kaki yang berbatuan dan menyeberangi 13 kali sungai Na'ai dengan waktu tempuh selama 2 jam," ucap Kharisman Halawa.
Kharisman menjelaskan, untuk menuju lokasi harus melalui akses Desa Soroma'asi, Kecamatan Ulugawo, dengan jarak lebih jauh 4 Km. Kondisi jalan juga sulit dilalui karena kontur tanah berbukit-bukit terjal.
5. Alasan guru tak hadir ke sekolah
Kharisman Halawa melanjutkan, mayoritas guru yang mengajar di lokasi tersebut seluruhnya tinggal di luar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo. Setiap hari para guru harus menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki melewati sungai.
“Sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir," ucap Kharisman.
"Dan beberapa bulan terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga membuat guru-guru mengalami kendala ke sekolah atau kadang sampai sekolah sudah siang," sambungnya.
6. Guru tetap terancam sanksi
Terlepas dari lokasi sekolah yang sulit dijangkau, apabila benar para guru tidak mengajar selama sebulan mereka akan diberikan sanksi disiplin sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Ke depan, para guru diwajibkan tidur di Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo yang dekat dengan lokasi SDN tersebut agar tidak terganggu kegiatan belajar mengajar di sana.
"Mau bagaimanapun kondisi medan berat, kegiatan belajar mengajar harus tetap jalan" tambah Kharisman.