Merinding! Rekaman Suara Agus Buntung Rayu Korban: Kita Berdua di Kamar, Saya tak Bisa Apa-apa

IWAS alias Agus terduga pelaku pelecehan seksual di Lombok (istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Mataram, VIVA – Rekaman suara percakapan tersangka dugaan pelecehan seksual, I Wayan Agus Suwartama alias Agus Buntung dengan calon korban, beredar di media sosial.

Dalam rekaman itu terdengar pria diduga Agus sedang merayu seorang perempuan agar mau diajak ke salah satu penginapan.

Agus memposisikan diri seolah memiliki kemampuan spiritual untuk membimbing si perempuan. Dia juga menggunakan kondisi fisiknya sebagai jaminan bahwa tak mungkin melakukan pelecehan seksual.

“Kalaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa,” ucap pria diduga Agus Buntung, saat merayu korban, dilihat melalui unggahan Instagram @net2netnews2022, Senin 9 Desember 2024.

“Saya masih dimandiin sama mamak, saya tidak sama dengan cowok-cowok lain,” sambung pria 21 tahun tersebut.

Agus juga berlagak seolah bisa membaca pikiran si perempuan yang baru dikenalnya itu. Dia menegaskan ajakan untuk ngamar bareng murni untuk ritual pembersih dosa, bukan untuk berbuat hal buruk.

“Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiranmu sekarang. Karena kamu baru kenal saya, saya bisa baca langsung kok. Bingung kenapa saya ngomong gini? kamu kira saya modus sama cowok lain. Buktinya dia ngerusak kamu,” kata Agus.

"Kamu mau berubah atau tidak? Kalau kamu tidak mau berubah saya pergi, kalau kamu mau berubah saya akan tetap di sini dengan ngasih tahu gimana cara kesuksesan kamu," sambungnya.

Terkait rekaman suara tersebut, Direktur Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, si perempuan itu tidak termakan rayuan maut Agus.

Dia menyebut, rekaman suara diduga Agus Buntung saat sedang melancarkan aksinya itu sedang dalam pemeriksaan.

“Rekaman sudah diserahkan ke kita. Kami meminta bantuan IT digital forensik dari direktorat kriminal khusus untuk menguji video itu,” ujar Syarif Hidayat kepada wartawan pada Jumat 6 Desember 2024.

Syarif mengatakan, ada kalimat manipulatif yang diucapkan Agus, serta ada upaya memanfaatkan kelemahan korban. “Itu yang akan didalami,” pungkasnya.