Gus Miftah Olok-olok Pedagang Es Teh, Ust Suhari Abu Fatih: Utusan Khusus Presiden Tapi Gak Punya Toleransi

Penjual es teh yang viral usai dihina Gus Miftah
Sumber :
  • Instagram

Jakarta, VIVA – Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Maulana Habiburrahman kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan publik setelah video viral yang memperlihatkan dirinya melontarkan ucapan kasar kepada seorang pedagang es teh saat mengisi pengajian di Magelang.

Dalam video yang beredar luas di berbagai platform media sosial, terlihat Gus Miftah tengah berdakwah di hadapan ratusan jamaah. Saat suasana sedang khusyuk, tiba-tiba perhatiannya teralihkan pada seorang pedagang es teh yang sedang menjajakan dagangannya di sekitar lokasi acara. Tanpa ragu, Gus Miftah kemudian menunjuk pedagang tersebut dan melontarkan pertanyaan dengan nada tinggi.

"Es tehmu sih akeh (masih banyak) enggak? ya sana jual goblok," ujar Gus Miftah.

Gus Miftah baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya ditegur oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Pernyataan Gus Miftah yang dianggap tidak pantas tersebut menuai kecaman dari berbagai kalangan. Netizen ramai-ramai mengecam tindakan Gus Miftah yang dinilai telah mempermalukan seorang pedagang kecil di depan umum.

"Tatapan mata penjualnya menahan kecewa, emosi dan malu. Penjual es teh ini kena prank Gus Miftah gak jadi borong esnya…. Malah maki si penjual es 'ya sana dijual goblok," tulis netizen. 

Tidak hanya netizen, beberapa tokoh agama juga turut menyuarakan kritik terhadap tindakan Gus Miftah. Ustaz Suhari Abu Fatih, salah satu tokoh agama yang aktif di media sosial, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas kejadian tersebut.

"Andai yang dihina bapak saya, malam itu juga tak datangi rumahnya. Saya tersinggung, saya bukan siapa-siapanya, lihat video itu nangis," ujar Ust Suhari Abu Fatih, dikutip dari @lambegosiip, Rabu, 4 Desember 2024.

"Ini orang lagi mencari nafkah, ibaratnya orang miskin yang lagi berjuang kok dilecehkan begitu, nauzubillah. Dianggap Gus, dianggap kyai haji, terus jadi utusan khusus Presiden, tapi enggak punya toleransi," tandasnya.