Nekatnya Farhat Abbas Tegur Menteri Sosial usai Undang Denny Sumargo dan Novi ke Kemensos

Farhat Abbas
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Pengacara kontroversial Farhat Abbas meluapkan kekesalannya terkait kedatangan aktor Denny Sumargo dan YouTuber Pratiwi Noviyanthi alias Novi ke Kementerian Sosial (Kemensos) pada Jumat (29/11/2024).

Farhat nekat secara terang-terangan menegur Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang dinilainya tidak adil dalam menyikapi persoalan terkait donasi Agus Salim, korban penyiraman air keras.

Ia mempertanyakan motif di balik kunjungan tersebut yang turut melibatkan pengusaha Jusuf Hamka.

"Ini mereka yang mendatangi, apa mereka yang dipanggil? Karena tidak ada keterbukaan," ucap Farhat Abbas, mengutip dari YouTube Intens Investigasi.

Tidak hanya itu, Farhat juga menyinggung perlakuan berbeda antara ke Denny Sumargo-Novi dengan ke Agus Salim. Ia menyoroti Agus Salim yang sebelumnya hanya diterima oleh direktur di Kemensos bukan Menteri Sosial-nya langsung

"Agus aja waktu itu cuma diterima direkturnya yang tidak komunikatif. Ada apa?" imbuh Farhat.

Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo

Photo :
  • TikTok @PopulerSeleb

Menurutnya, Menteri Sosial seharusnya menunjukkan empati kepada Agus Salim sebagai korban penyiraman air keras hingga menjadi buta.

"Bukan menerima oknum atau yayasan yang menguasai uang si orang buta ini," tegas Farhat.

Denny Sumargo, yang turut bertanggung jawab atas pembukaan donasi untuk pengobatan Agus Salim, hadir di Kemensos untuk menindaklanjuti persoalan ini. Ia menyatakan bahwa Kemensos akan memediasi masalah donasi tersebut antara Agus Salim dan Novi.

Kisruh ini bermula ketika Agus Salim melaporkan Novi ke polisi atas tuduhan penyalahgunaan dana donasi. Novi sebelumnya menuding istri Agus tidak memanfaatkan dana Rp250 juta sebagaimana mestinya untuk biaya pengobatan.

Agus juga dilaporkan membagikan sebagian uang tersebut kepada anggota keluarganya, termasuk Rp90 juta kepada Wawa dan Rp50 juta kepada kakaknya. Total Rp400 juta dari Rp 1,4 miliar uang donasi diduga telah dipakai Agus bukan untuk pengobatannya, melainkan hal yang tidak darurat.