Harga Anjlok, Petani Cabai Lebak Banten Kesulitan Jual Hasil Panen

Pedagang menyortir cabai rawit. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Lebak, VIVA – Sejumlah petani cabai di Kabupaten Lebak, Banten, menghadapi kesulitan dalam memasarkan hasil panen mereka, yang menyebabkan harga cabai anjlok dari Rp40 ribu menjadi hanya Rp15 ribu per kilogram.

"Kami bingung karena biasanya tengkulak menampung cabai merah keriting dari panen kami, tapi sekarang mereka tidak ada," kata Sarowi (50), seorang petani cabai dari Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, dilansir Antara, Minggu 22 September 2024.

Menurut Sarowi, para petani cabai yang panen pada September 2024 di Kabupaten Lebak mengalami kerugian karena harga jual di pasaran tidak sebanding dengan biaya produksi.

Saat ini, para petani di daerah tersebut kesulitan untuk menjual cabai hasil panen mereka.

Biasanya, hasil panen mereka ditampung oleh tengkulak untuk dipasok ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, namun kini tidak lagi.

Kemungkinan, tengkulak-tengkulak tersebut kini lebih memilih memasok cabai dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang menyebabkan harga cabai menurun drastis.

Petani memanen cabai di persawahan Desa Terkesi, Grobogan, Jawa Tengah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

"Sekarang kami hanya bisa menjual cabai ke warga sekitar dengan harga Rp15 ribu per kilogram, dan paling banyak hanya terjual 10-20 kilogram per hari," tambah Sarowi.

Ia juga menjelaskan bahwa biasanya panen cabai keriting merah dari lahan seluas 3.000 meter bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp35 juta, namun sekarang dipastikan mengalami kerugian karena tidak ada tengkulak yang menampung hasil panen mereka.

Sarowi berharap agar para pedagang besar di Rangkasbitung maupun Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang bersedia menampung cabai hasil panen petani di Lebak dengan harga yang stabil, sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi para petani.

Petani lainnya, Sumardi (55) dari Warunggunung, Kabupaten Lebak, juga mengalami kebingungan untuk menjual hasil panen cabainya karena harga jualnya turun drastis dari Rp40 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram.

Selain itu, tengkulak yang biasanya menampung hasil panen mereka kini tidak lagi beroperasi.

"Kami yakin petani akan mengalami kerugian besar dari hasil panen ini, apalagi jika kesulitan pemasaran ini berlanjut lebih dari satu pekan, cabai bisa rusak," jelas Sumardi.

Petani memanen cabai rawit di area persawahan di Kediri.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Yani, mengatakan bahwa penurunan harga cabai saat ini disebabkan oleh musim panen di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Harga cabai keriting merah yang satu bulan lalu mencapai Rp55 ribu, kini hanya Rp25 ribu per kilogram. Begitu pula cabai merah besar, yang sebelumnya Rp50 ribu, sekarang turun menjadi Rp20 ribu per kilogram.

"Kami memperkirakan pasokan cabai akan terus melimpah di pasar tradisional karena musim panen di berbagai daerah penghasil cabai," tambahnya.