Viral! Seorang Karyawan Diminta Tampar Diri Sendiri dan Jedotkan Kepala ke Tembok oleh Bosnya
- X @Bisher_d790
Jakarta, VIVA – Sebuah kasus kekerasan di lingkungan kerja menggemparkan publik setelah diungkap oleh seorang influencer di platform X bernama Ryan Adriandhy (@Adriandhy).
Ryan mengungkapkan dugaan kekerasan yang terjadi di sebuah studio game berinisial BS yang berlokasi di Jakarta. Kasus ini mencuat setelah CS, seorang artist di studio tersebut, berani bersuara tentang penyiksaan fisik dan verbal yang dialaminya selama bekerja di bawah pimpinan CL, bosnya yang mempekerjakannya..
Ryan mengaku terdorong untuk membantu CS agar kasus ini menjadi viral sehingga CS bisa mendapatkan bantuan hukum yang layak
CS sendiri selama ini bekerja sebagai artist atau desainer di studio BS dan telah menjadi korban kekerasan atasannya dalam kurun waktu yang cukup lama.
Dalam pengakuannya, CL kerap melakukan pelecehan verbal terhadap karyawannya, baik melalui grup chat maupun personal chat. Selain itu, CL juga dilaporkan sering melanggar batasan jam kerja yang telah disepakati dalam kontrak kerja, mengancam pemecatan, memotong bonus, dan bahkan meminta karyawannya membelikan makanan serta minuman dengan uang pribadi mereka.
Dari sekian banyak karyawan yang menjadi korban, perlakuan CL terhadap CS disebut-sebut paling brutal.
CL sering melontarkan komentar seksis terhadap perempuan, melakukan tindakan rasis kepada etnis Tionghoa, dan bahkan berani menggunakan kekerasan fisik terhadap CS.
Salah satu bentuk kekerasan fisik yang sering terjadi yaitu CL memaksa CS untuk menampar dirinya sendiri ratusan kali dan membenturkan kepalanya ke tembok hanya karena kesalahan sepele.
Bukti-bukti perlakuan kejam CL terhadap CS dan karyawan lainnya kemudian berhasil dikumpulkan oleh para korban.
Bukti ini berupa pesan-pesan chat, rekaman video, serta dokumentasi kekerasan fisik yang dikompilasi dalam satu folder di Google Drive.
Tautan Google Drive tersebut kemudian dibagikan oleh akun X lainnya, @Bisher_d790, pada 9 September 2024, sehingga semakin memperkuat kasus ini di mata publik.
Menurut Ryan, kasus kekerasan terhadap CS oleh CL di studio BS telah dilaporkan ke kepolisian, namun belum ada tindakan resmi.
CL yang menjadi pelaku utama diketahui sudah berada di luar negeri, sementara para mantan karyawan BS tengah berupaya mencari keadilan dengan bantuan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
“Update kasus kekerasan terhadap CS oleh CL di BS sudah dilaporkan ke kepolisian, namun masih belum ada respon. Kabar terakhir dari para mantan karyawan, CL sudah berada di luar negeri, saat ini banyak komunitas yang sedang mencoba lewat LBH,” tulis Ryan.
Studio BS, tempat terjadinya kekerasan ini, kini sudah ditutup. Namun, bos-bos studio tersebut dilaporkan telah membuka studio baru dengan inisial LS. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa perilaku tidak manusiawi yang terjadi di BS bisa saja terulang di studio baru tersebut. Ryan pun menghimbau pengikutnya untuk berhati-hati jika ingin bekerja di studio tersebut.
"Untuk para pelajar yang tertarik bekerja di industri animasi dan games, catat ya! Ini dua studio dari pihak yang sama," tulis Ryan pada Kamis, 12 September 2024, mengacu pada studio BS dan LS yang dimiliki oleh pihak yang sama.