Cinta vs Uang, Mana yang Lebih Penting dalam Hubungan? Ini Kata Dewi Sukarno
- Perpusnas
Jakarta, VIVA – Istri Presiden pertama Indonesia, Sukarno, Ratna Sari Dewi menyampaikan pandangannya soal mana yang lebih penting antara uang atau cinta dalam pernikahan, jika harus memilih salah satunya.
Sebelum memberi jawaban, perempuan bernama asli Naoko Nemoto itu lebih dulu bertanya pada sejumlah perempuan muda, mana yang akan mereka pilih, mencintai laki-laki berpenghasilan kecil, atau pria yang tidak dicintai namun punya gaji besar.
“Jika ada pria yang sangat Anda cintai, tetapi penghasilan tahunannya hanya 2 juta yen. Dan ada pria lain yang tidak Anda cintai, tapi penghasilan tahunannya 20 miliar yen. Anda pilih yang mana?” tanya Dewi Sukarno kepada para perempuan muda di hadapannya, dilihat Senin, 2 September 2024.
Kompak, ketiga perempuan muda itu memilih pria yang dicintai. Mereka berpandangan, meski berpenghasilan sedikit, cinta dapat menghadirkan kebahagiaan, daripada harus hidup bersama pria yang tidak dicintai.
“Bodoh kalian semua,” celetuk Ratna Sari sambil tertawa.
Perempuan Jepang kelahiran 6 Februari 1940 itu lantas menjelaskan, cinta memang perlu, namun jika harus memilih, uang jauh lebih penting untuk membangun rumah tangga.
“Sebesar apa pun rasa cinta, ketika melihat kehidupan orang lain lebih baik, melihat rumah orang lebih bagus, melihat baju orang lebih mahal, secara perlahan cinta akan menghilang,” ungkapnya.
Salah satu dari tiga perempuan muda kemudian bertanya, buat apa banyak uang tapi pernikahan tidak dibumbui rasa cinta.
Ratna Sari menjelaskan lagi, meski awalnya tidak ada cinta, uang yang banyak dapat menjamin kehidupan. Dalam sudut pandang perempuan, jika seorang pria mampu memenuhi segala kebutuhannya, maka cinta perlahan tumbuh.
“Meskipun tidak ada rasa cinta, ada rasa hormat dan rasa percaya. Dari situ lah perlahan-lahan rasa cinta tumbuh,” pungkasnya.
Sebagai informasi Ratna Sari dan Sukarno menikah pada Maret 1962. Setelah menikah dengan sang proklamator, Ratna Sari dikenal sebagai Dewi Sukarno. Lima tahun setelah Sukarno digulingkan, Ratna Sari menjadi janda pada usia 30 tahun.
Dalam salah satu wawancara dengan New York Times pada 1998, Dewi Sari mengungkapkan, menyandang nama Sukarno lebih banyak kerugian daripada keuntungannya. Terlepas dari itu, Ratan Sari dan Sukarno dikaruniai satu orang putri cantik bernama Kartika Sari Dewi Sukarno yang lahir pada 11 Maret 1967 di Tokyo, Jepang.