Viral Aksi Kades Pati Sukolilo Marahi Sejumlah Pemuda di Depan Mayat Korban Tawuran

Ilustrasi mayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

VIVA â€“Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video memperlihatkan aksi seorang pria yang diduga merupakan kepala desa (kades) tengah memarahi sejumlah pemuda pria. Seperti terlihat dalam video viral yang dibagikan akun Instagram @semaranginfo_id ini nampak seorang pria duduk di lantai sedang memarahi beberapa pemuda yang duduk berhadapan dengan jenazah di teras Puskesmas Sukolilo, Kabupaten Pati, viral di media sosial. 

"Begitu tragisnya tragedi di desa prawoto sukolilo pati, orangtua hanya bisa menyesali mugi diparingi engkang katah sabare panjenengan orangtua korban," tulis dalam video tersebut.

Usut punya usut, mayat yang tergeletak di depan puskesmas itu ternyata merupakan rekan dari ketiga pemuda yang ikut terlibat dalam tawuran di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Diketahui, sejumlah pemuda ini ikut terlibat tawuran dengan kelompok lain hingga menyebabkan nyawa korban WG (20) tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian punggung serta ada satu orang lainnya lagi yang mengalami luka-luka.

"Jadi semalam itu ada kejadian tawuran antardua kelompok. Ada satu yang meninggal itu warga saya inisial WG," terang Kades dikutip VIVA.co.id pada Kamis, 20 Juni 2024.

Lebih lanjut menurut keterangannya, bahwa kejadian ini bermula adanya aksi adu mulut dan saling tantang dengan kelompok lainnya melalui media sosial. Hingga membuat sejumlah pemuda ini saling bertemu hingga terjadilah tawuran.

"Mereka ini 8 orang berboncengan naik empat motor. Lawaannya ada lima sampai enam motor," katanya lebih lanjut.

Masih Diselediki Polisi

Atas kasus tawuran yang terjadi antara pemuda ini pihak polisi masih menyelidiki lebih dalam. Dalam keterangan M Alfan Armin selaku Kasat Reskrim Polresta Pati mengungkapkan, bahwa kejadian tersebut terjadi di Desa Prawoto-Wegil, Kecamatan Sukolilo.

"Baik, jadi terkait dengan penemuan jenazah diduga korban pembunuhan atas nama saudara WG (21) terjadi semalam di Desa Prawoto-Wegil, Kecamatan Sukolilo bahwa saat ini masih kita dalami," terang Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin kepada wartawan di Pati, Sabtu 8 Juni 2024.

Alfan mengungkapkan, bahwa kejadian tersebut bermula saat korban bersama temannya yang terdiri dari tujuh orang naik motor lewat Jalan Wegil-Prawoto Kecamatan Sukolilo pada dini hari. 

Korban bersama temannya itu lalu bertemu dengan kelompok pemuda lainnya yang diduga para pelaku di lokasi kejadian. 

"Di mana kronologi awal korban bersama teman-temannya 7 orang naik motor lewat di jalan Prawoto-Wegil kemudian bertemu dengan orang rombongan motor yang diduga para pelaku kemudian terjadi keributan," terang Alfan.

"Kemudian korban diduga dibacok dengan senjata tajam kemudian setelah itu para pelaku pergi," dia melanjutkan. Alfan mengatakan korban lalu dibawa ke Puskesmas Sukolilo dini hari tadi. "Kemudian korban dibawa oleh para temannya dibawa ke Puskesmas Sukolilo," ungkap Alfan.

Alfan mengatakan polisi melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Korban yang meninggal dunia dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.

"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan perkara tersebut. Kemudian untuk korban saudara WG kami bawa ke rumah sakit RS Soewondo untuk dilakukan autopsi," terang Alfan dikutip VIVA.co.id dari salah satu sumber.

Reaksi Warganet

Sontak saja viralnya unggahan video ini pun viral di media sosial.

"Sukolilo...opo rak isin...cewekke terkenal penghuni lokalisasi semarang dan sekitarnya...cowokke terkwnal kasar koyo gali2," tulis warganet.

"Lingkungan tempat tinggal memang sangat mempengaruhi karakter pribadi seseorang. Memang gak semua orangnya trouble maker tp kalo sebagian besar begituu dianya malah kasian pasti ikut kebawa karna masyarakat uda trust issue dengan karakter orang2nya," terang lainnya.

"buat yang tanya apakah ini sama kyk kejadian travel kemaren? jawabny ini sudah beda desa tapi KECAMATANNYA SAMA, KECAMATAN SUKOLILO-PATI," tulis lainnya.

"Ya Allah aku nangis liatnya, kukira orng yg meskipun tinggal diplosok desa masih punya rasa kemanusiaan meskipun bnyak yg nganggep mreka kmpungan dll. Tpi ternyata bener bener hati nuranipun ga ada. Bsa nyiksa orng smpek ngilangin nyawa. Dan itu dilakuin hampir 1 kampung ya,"seru lainnya.

"Ibu korban meninggal dari dia umur 2 taon. Bpknya merantau. Korban tinggal simbahnya," tulis lainnya.