Ustaz Dennis Lim Bongkar Sistem Judi Online: Bandar sebagai Tuhan!
- Tangkapan Layar: Instagram
VIVA – Judi online (judol) kembali ramai diperbincangkan oleh publik. Isu tersebut menjadi polemik karena adanya wacana bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) kepada korban judol tersebut yang diinisiasi oleh Menko PMK Muhadjir Effendy.
Publik, pengamat politik, anggota DPR hingga menteri pun bersuara terkait penolakan pemberian bantuan yang tidak seharusnyanya itu. Lantaran wacana tersebut bertolak belakang dengan langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberantas judi online. Sejauh ini belum ada pihak yang mendukung usulan dari Menko PMK Muhadjir Effendy.
Video-video Ustaz Dennis Lim yang membicarakan tentang judol pun viral lagi di media sosial. Salah satunya adalah podcast Koh Dennis (sapaan akrab) bersama Habib Jafar. Dalam potongan video berdurasi 2 menit 10 detik yang diunggah ulang oleh akun TikTok @haruwntiano, Koh Dennis membongkar sistem perjudian yang selama ini berjalan.
Maklum Ustaz keturunan Chinese itu dulunya adalah seorang bandar judi di Thailand. Menurutnya, dunia perjudian itu sudah diatur sedemikian rupa. Di mana bandar akan menjadi pemenang sementara pemain judi (player) akan kalah. Hal itu karena bandar adalah manusia biasa yang mempunyai rasa lapar. Sehingga para "pengusaha" judi online tentunya membutuhkan uang untuk memenuhi rasa laparnya itu.
"Sebenernya gini sih, judi online gak simsalabim ada. Jelas ada orang yang bikin. Orang yang bikin manusia, bisa lapar dan perlu makan. Apakah kita serius berpikir para ‘pengusaha’ judi online sengaja bikin judi online itu untuk bagi-bagi duit kepada para pemainnya dengan cara kemenangan?," tutur Ustaz Dennis.
Pria asal Bogor lalu menjawab bahwa hal itu tidak mungkin. Ia membeberkan bahwa jika tujuan awal bos judi untuk membagi-bagikan duit harusnya yang dibuat adalah lembaga zakat, infak, dan shodaqoh.
Lebih lanjut, Koh Dennis menjelaskan bahwa sistem judi berjalan secara jujur (fair) maka usaha judi tidak akan bertahan sejauh ini. Bahkan para bandar judi bisa hidup mewah dari usaha haramnya itu.
"Kenapa mereka (bandar judi) sampai bisa (usaha dan kekayaannya) sebesar itu? Karena mereka 'playing God,'" imbuh Koh Dennis.
Source : Freepik
Maksud dari 'playing God' adalah para bandar judi online bisa menentukan siapa yang akan menang dan siapa yang kalah dalam sebuah permainan. Layaknya Tuhan yang dapat menentukan nasib dan rezeki manusia.
"Di situ mereka benar-benar bermain jadi Tuhan. Nentuin siapa yang menang, nentuin siapa yang kalah, itu bener-bener bisa dilakukan. Dengan cara bisa (bandar judi) ngakalin orang. Jelas-jelas ditipu, bener-bener ditipu, bener-bener diakalin," tegasnya.
Hal itulah yang dimanfaatkan bagi manusia yang memiliki sifat rakus dan ingin cepat kaya. Padahal uang hasil kemenangan judi pun lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang kurang baik. Ustaz Dennis menyampaikan jarang para pemain judi online yang main judi dengan niat untuk mendirikan rumah yatim piatu atau hal positif lainnya.
"Gua bilangnya yang menang kecanduan, yang kalah penasaran", ucap Habib Jafar menyimpulkan penjelasan Koh Dennis.
Pada kesempatan lain bersama Teuku Wisnu dan Irwansyah, Ustaz Dennis menyampaikan jika pemain judi menang itu bukan karena kecerdasan atau hasil analisa yang akurat. Tetapi karena sang bandar judi memainkan perannya sebagai Tuhan dengan memberikan kemenangan pada pemain judol tersebut. Menurut Koh Dennis, seseorang yang benar-benar cerdas tidak akan menjadi pemain judi.
"Yang benar-benar cerdas antara dia jadi bandar atau ngakalin sistemnya. Player itu hanya pecundang yang rezekinya dikasih sama bandarnya, Loser. Nggak ada bener-bener jadi kaya dari sebagai player (judi online)," ujarnya.
Ini sudah menjadi rahasia umum bahwa bandar judi akan menang. Ustad Dennis Lim mengungkapkan alasan mengapa orang terus bermain judi karena pemain tidak bisa menjadi bandar judi dan orang tersebut berharap menjadi orang beruntung sehingga bisa memenangkan judi.
"Dari 10 yang main, memang 8 kalah dan 2 menang. Tapi biasanya manusia ngerasa saya pasti dua orang beruntung tersebut," kata Ustaz Dennis.