Viral di TikTok Rahasia Turunkan Berat Badan Puluhan Kilo dalam 5 Bulan, Caranya?

Ilustrasi menu hidangan diet
Sumber :
  • Dokumentasi Fit Company

VIVA – Tubuh ideal menjadi dambaan banyak orang, termasuk wanita. Oleh karena itu tak sedikit wanita mencari cara tepat agar bisa membuat bentuk tubuhnya jadi terlihat lebih indah. Berbagai cara pun dilakukan agar bisa mendapatkan tubuh ideal, seperti pergi perawatan ke dokter, sedot lemak, olaharga, menjaga pola makan, dan masih banyak lagi lainnya. 

Seperti yang akan kami bagikan berikut ini cara menurutkan berat badan dengan baik dan sehat dengan melakukan program diet Intermittent Fasting (Puasa Berselang). Lantas, apa itu Intermittent Fasting?

Banyak yang berhasil dari program diet satu ini, jika kamu mau menjadi salah satunya bisa dicoba cara ini sehari-hari. Penasaran? Scroll untuk baca selengkapnya berikut ini.

Apa itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting (puasa berselang) adalah pola makan yang bergantian antara periode makan dan puasa. Ini lebih tentang kapan Anda makan daripada apa yang Anda makan. Intemittent fasting jadi salah satu pola makan yang kini sedang viral di TikTok.

Seperti berdasarkan video viral di TikTok dari akun @oterra.id yang menyatakan bahwa intermittent fasting punya berbagai manfaat baik bagi tubuh, salah satunya menurunkan berat badan. Seperti yang terlihat dalam video tersebut, bahwa diet satu ini mampu menurunkan berat badan.

Beberapa metode intermittent fasting yang populer termasuk:

Metode 16/8

Cara Melakukannya: Anda berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam. Contoh: Anda makan antara jam 12 siang hingga 8 malam, dan berpuasa dari jam 8 malam hingga 12 siang keesokan harinya.

Metode 5:2

Cara Melakukannya: Anda makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga sekitar 500-600 kalori selama 2 hari non-berturut-turut dalam seminggu. Contoh: Anda makan normal dari Senin hingga Jumat, lalu membatasi kalori pada Sabtu dan Minggu.

Metode Makan-Berhenti-Makan (Eat-Stop-Eat)

Cara Melakukannya: Anda melakukan puasa penuh selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Contoh: Anda berhenti makan setelah makan malam pada hari Senin dan tidak makan lagi hingga makan malam pada hari Selasa.

Metode Alternating Day Fasting (Puasa Bergantian)

Cara Melakukannya: Anda bergantian antara hari puasa dan hari makan. Pada hari puasa, Anda makan sangat sedikit (sekitar 500 kalori), dan pada hari makan, Anda makan normal.

Metode The Warrior Diet

Cara Melakukannya: Anda berpuasa selama 20 jam setiap hari dan makan satu kali besar dalam jendela waktu 4 jam pada malam hari. Selama periode puasa, Anda bisa makan sedikit buah dan sayuran mentah.

Cara Melakukan Intermittent Fasting

  • Pilih Metode yang Sesuai: Tentukan metode puasa yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan Anda. Mulailah dengan metode yang lebih mudah, seperti 16/8, jika Anda baru mencoba intermittent fasting.
  • Mulai Secara Perlahan: Jika Anda baru dalam puasa, mulailah dengan waktu puasa yang lebih pendek dan secara bertahap tingkatkan durasinya.
  • Hidrasi yang Cukup: Minum banyak air selama periode puasa untuk menjaga hidrasi dan membantu mengurangi rasa lapar.
  • Pilih Makanan Sehat: Selama periode makan, konsumsilah makanan bergizi yang seimbang, termasuk protein, lemak sehat, serat, dan karbohidrat kompleks.
  • Dengarkan Tubuh Anda: Jika Anda merasa lemah atau sangat lapar, pertimbangkan untuk menghentikan puasa dan makan sesuatu. Penting untuk tetap mendengarkan kebutuhan tubuh Anda.
  • Tetap Aktif: Lakukan aktivitas fisik ringan selama periode puasa untuk membantu membakar lemak, namun hindari latihan yang terlalu intens jika Anda merasa lemas.
  • Konsistensi: Konsistensi adalah kunci dalam intermittent fasting. Cobalah untuk tetap pada jadwal yang telah Anda pilih untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Intermittent fasting telah terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan, peningkatan fungsi otak, dan pengurangan risiko penyakit kronis, tetapi penting untuk melakukannya dengan cara yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan individu.  Sebelum memulai intermittent fasting, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.